Masalah nutrisi pada anak sangat erat hubungannya dengan kondisi kesehatan ibu mereka dan masalah tersebut tidak hanya terjadi pada masyarakat kelas bawah, tapi juga kelas menengah atas
Yogyakarta (ANTARA News) - PT Sari Husada secara resmi meluncurkan fasilitas riset dan pengembangan di Yogyakarta, Senin, sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pengembangan produk nutrisi yang sesuai bagi konsumen di Tanah Air.

Jacques Bindels, Direktur Sain Regional serta Riset dan Pengembangan Danone untuk Wilayah Asia Pasifik mengatakan bahwa fasilitas riset tersebut dilengkapi dengan fasilitas bertaraf internasional agar bisa diandalkan untuk pengembangan produk baru sebelum diluncurkan ke pasaran.

PT Sari Husada, produsen produksi nutrisi ibu dan anak dan memiliki fabrik di Yogyakarta, adalah satu dari kelompok usaha Danone asal Perancis.

Bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Tanah Air, Sari Husada sebelumnya telah melakukan riset penting tentang nutrisi dan salah satu riset tersebut adalah "NutriPlanet Study".

Riset yang dimulai sejak 2009 itu melakukan pemetaan mengenai kondisi nutrisi dan kesehatan ibu di Indonesia, sehingga dari hasil riset tersebut diperoleh rekomendasi mengenai produksi yang sesuai untuk kebutuhan masyarakat.

Menurut Bindels, dari hasil analisis yang dilakukan oleh NutriPlanet, malnutrisi saat ini menjadi masalah utama di Indonesia karena masalah kekurangan gizi masih belum bisa diatasi secara menyeluruh, sementara kecenderungan kegemukan (obesitas) pada anak-anak juga memperlihatkan grafik meningkat.

"Masalah nutrisi pada anak sangat erat hubungannya dengan kondisi kesehatan ibu mereka dan masalah tersebut tidak hanya terjadi pada masyarakat kelas bawah, tapi juga kelas menengah atas," kata pria asal Perancis tersebut.

Lebih jauh Bindels menegaskan bahwa program riset nutrisi di Sari Husada dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh para ahli di Indonesia untuk keperluan pengembangan produk nutrisi yang berkualitas, namun terjangkau oleh segala lapisan masyarakat.

Selain bekerjasama dengan ahli dari Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada, Sari Husada juga menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor untuk mengetahui lebih jauh mengenai pola asupan gizi sebelum kehamilan, selama kehamilan, sehingga saat ibu menyusui.

"Hasil pertama tentang studi mengenai asupan energi dan protein ibu hamil akan dilaporkan pada September mendatang," kata Bindels.

Saat ini, Sari Husada juga bermitra dengan Koperasi Anak Mandiri Sejahtera (KAMAS), sebuah koperasi yang didirikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mengembangkan produk susu bermerek SGM Pesinutri Soya, yaitu produk khusus bagi anak yang mengalami inteloransi dan elergi protein susu sapi karena sistem pencernaan yang belum sempurna.

Sementara itu Ketua Badan Pengawas KAMAS Sofyan Ismail pada kesempatan yang sama menegaskan bahwa walau bagaimana pun, ASI tetap menjadi sumber nutrisi paling sempurna dan terbaik bagi bayi, meski tidak semua ibu yang melahirkan bisa memberikan ASI kepada bayi mereka.

Menurut Sofyan, masalah malnutrisi tidak terlepas dari masalah kemiskinan dan juga kurang pengetahuan. Intinya adalah bagaimana memberikan pendidikan nutrisi yang baik kepada ibu rumah tangga," kata Sofyan.

Boris Bourdin, Presiden Direktur Sari Husada secara halus menolak untuk mengungkapkan biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan pusat riset dan pengembangan produk nutrisi yang merupakan bagian dari jaringan pusat penelitian internasional Danoe yang juga terdapat di Belanda dan Perancis.

"Sesuai misi kami, Nutrisi untuk Bangsa, kami akan menggunakan keunggulan tersebut untuk terus membantu peningkatan status gizi serta kesehatan ibu dan anak di Indonesia," kata Boris.

Copyright © ANTARA 2011