Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyatakan, pemerintah Provinsi Banten telah merencanakan untuk menyelenggarakan program beasiswa bagi anak-anak di desa-desa terpencil yang berminat menjadi bidan.

"Dana beasiswa akan diambil dari APBD, yang nantinya mereka yang telah lulus kebidanan akan dikembalikan ke daerah asalnya untuk menjalankan tugasnya sebagai bidan desa," kata Atut saat berbicara dalam "Gebyar Posyandu Plus" yang dikaitkan dengan peringatan Hari Anak Nasional 2011 pada 23 Juli mendatang, demikian siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Dijelaskannya bahwa bahwa Banten masih kekurangan tenaga bidan, terutama di daerah-daerah terpencil. Dari 1535 kelurahan, saat ini 83 kelurahan belum memiliki tenaga bidang sehingga terpaksa harus mengakses bidang dari kelurahan tetangga.

"Saya memohon kepada pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Kesehatan untuk menambah kuota tenaga bidang bagi Banten agar kebutuhan bidang untuk 83 kelurahan bisa terpenuhi seluruhnya tahun ini. Keberadaan bidang di desa-desa sangat penting dalam rangka menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi lahir," kata Ratu Atut.

Dalam setiap kunjungan kerjanya ke berbagai kecamatan, Ratu Atut menaruh perhatian yang sangat besar terhadap keberadaan bidan terutama masalah pendidikan kesehatannya. Hal ini karena dia menyadari bidan merupakan aset yang sangat penting dan strategis di desa-desa, terutama desa terpencil yang jauh dari akses rumah sakit.

Dikatakan Gubernur bahwa di wilayah Banten sudah ada sekolah tinggi kesehatan, di antaranya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah di Tangerang, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Faletehan di Serang. Selain itu juga ada beberapa akademi kebidanan antara lain Akbid Bina Husada di Serang.

Para lulusan sekolah tinggi kesehatan itu memiliki posisi yang sangat strategis dalam penyediaan tenaga-tenaga ahli di bidang kesehatan masyarakat. Para lulusan nantinya akan dapat mengabdikan diri dengan ilmu-ilmu yang telah dipelajarinya dalam percepatan pembangunan di sektor pelayanan kesehatan masyarakat.(*)
(ANTARA)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011