Jakarta (ANTARA) - Badan Anti-Doping Dunia, WADA, meminta Rusia untuk tidak berasumsi bahwa mereka sudah pasti terbebas dari sanksi akibat program doping yang masa berlakunya berakhir di pengujung tahun nanti.

Rusia untuk tiga edisi Olimpiade beruntun tak diperkenankan mengibarkan bendera mereka di Olimpiade Musim Dingin Beijing, setelah Olimpiade Musim Dingin 2018 Pyeongchang dan Olimpiade 2020 Tokyo.

Bahkan, Presiden WADA Witold Banka tidak menutup kemungkinan bahwa pihaknya akan melanjutkan masa hukuman terhadap Rusia.

Badan antidoping Rusia, RUSADA, pada 2015 dinyatakan tidak patuh oleh WADA setelah temuan doping besar-besaran di antara kalangan atlet negara itu.

Baca juga: Rusia pamerkan seragam tanpa bendera untuk Olimpiade Beijing 

Lantas pada 2019, WADA menjatuhkan sanksi yang di dalamnya juga melarang Rusia mengibarkan bendera mereka di kompetisi olahraga internasional selama empat tahun.

Masa hukuman itu berkurang setelah Rusia mengajukan gugatan kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) yang membuat sanksi itu berakhir pada 16 Desember nanti.

"Saya pikir terlalu dini untuk mengatakan bahwa saya senang dan bab ini sudah selesai. Mari sama-sama menunggu proses yang berjalan ini," kata Banka, seperti dikutip Reuters, Rabu.

"Aturannya jelas, RUSADA harus mengikutinya, segala persyaratan dan standardnya."

"Sejauh ini mereka melakukannya dan kami terus menjalin komunikasi. Mereka mematuhi aturan, tetapi sekali lagi saya bilang ini proses yang berjalan, bukan akhir sebuah bab."

"Di akhir tahun nanti, kami harus memastikan bisa mengatakan RUSADA telah patuh. Dan itu bukan proses yang rampung, terlalu dini untuk menyatakan mereka sepenuhnya mematuhi aturan," tambahnya.

Baca juga: Tiga pesepak bola Rusia dijatuhi sanksi larangan tampil karena doping 

Kontingen Rusia untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing terdiri dari 212 atlet, tetapi mereka tidak akan menampilkan bendera negaranya, mengenakan simbol-simbol identik negara maupun mendengar lagu kebangsaan mereka apabila naik podium medali.

Sebagaimana di Olimpiade Tokyo lalu, kontingen Rusia akan mengenakan simbol komite Olimpiade setempat, yakni tiga api yang mewakili warna bendera dengan cincin Olimpiade di bawahnya.

Rusia mengakui bahwa mereka lalai dalam menerapkan aturan anti-doping, tetapi membantah telah menjalankan program doping yang disokong pemerintah, sesuatu yang menurut WADA harus diakui untuk memenuhi aturan.

"RUSADA harus mengikuti aturan yang berlaku," tegas Banka. 

"Sekarang prosesnya berjalan dan terlalu dini mengatakan akan ada hasil konkret, tetapi aturannya sangat ketat. Jika RUSADA ingin dianggap patuh, mereka harus mengikuti aturan sesuai putusan CAS dan tentunya standard kami."

"Kami terus berkomunikasi dengan RUSADA dan mari tunggu sampai akhir tahun nanti," tutupnya. 

Baca juga: Musik Tchaikovsky pengganti lagu kebangsaan Rusia dalam Olimpiade 
Baca juga: Rusia sampaikan banding atas larangan kompetisi akibat kasus doping 

 

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2022