Bangli (ANTARA News) - Ribuan warga terlibat bentrok di Kota Bangli, Bali, Senin malam dan menyebabkan seorang yang belum diketahui identitasnya tewas.

Bentrokan antara warga Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dengan warga Kota Bangli itu diduga dipicu oleh persoalan yang sepele.

Awalnya, ratusan warga Songan berniat menyerbu Banjar Kawan Bangli. Hal itu diketahui warga Banjar Kawan sehingga terdengar suara kulkul bulus di Banjar Kawan.

Ribuan warga Banjar Kawan keluar rumah lengkap senjata tajam. Namun ratusan warga Songan berhasil dikendalikan dan dihentikan oleh aparat di Lapangan Kayubihi Bangli.

Pasca kejadian itu warga Kawan melakukan sweeping ke RSUD Bangli, seluruh kantor pemerintah dan rumah kos-kosan untuk mencari warga asal Songan.

Klimak kejadian itu meletus sekitar pukul 17.00 Wita. Kejadian semula hanya melibatkan warga Kawan, namun kemudian melebar ke seluruh warga di kota itu.

Bahkan, kulkul duwe di Puri Agung Bangli yang jarang dibunyikan sekitar pukul 19.00 Wita ditabuh bertalu-talu sebagai tanda bahaya menyerang kota.

Hal itu semakin membuat seluruh warga banjar di kota baik kelurahan Kawan maupun Gunaksa keluar rumah.

Ribuan warga dari berbagai kota berdatangan lengkap dengan berbagai senjata. Setelah mendengar kabar bahwa ribuan warga Songan telah memaksa naik untuk menuju kota .

Barikade Dalmas Polres Bangli yang disiagakan di Kayubihi tak mampu meredam laju kendaraan warga Songan menuju kota Bangli.

Dalam kejadian itu satu unit mobil truk Dalmas Polres Bangli dirusak warga Songan.

Suasana semakin mencekam ketika iring-iringan mengangkut warga Songan turun di kaki bukit Bangli sebelah barat.

Lantaran jalan utama menuju kota Bangli itu putus akibat erosi. Memasuki lampu merah simpang tiga Gunaksa, terjadi bentrokan kedua kubu.

Sebanyak empat orang hingga pukul 20.00 Wita dilarikan menuju RSUD Bangli lantaran luka ringan terkena anak panah. Tidak jelas siapa dan dari kubu mana warga yang terkena anak panah itu.

Karena setelah dirawat mereka langsung pergi meninggalkan RSUD Bangli.

Sementara seorang warga tidak jelas identitasnya, diperkirakan berusia lebih dari 50 tahun mengalami luka berat terkena senjata tajam.

Warga itu meninggal sesaat setelah mendapatkan perawatan. Sementara itu konsentrasi ribuan warga Songan bertahan di Gunaksa.

Sementara sampai saat ini ribuan warga kota tertahan di Jalan Nusantara, tepatnya selatan SMPN 1 Bangli.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011