Banda Aceh (ANTARA) - Anggota DPD RI asal Aceh Sudirman alias Haji Uma memastikan sebanyak 19 nelayan Aceh Timur yang ditangkap Angkatan Laut Thailand beberapa hari lalu dalam keadaan sehat dan saat ini sedang menjalani karantina COVID-19.

"Sampai saat ini kondisi ke-19 nelayan Aceh Timur sehat dan belum diizinkan bertemu untuk 15 hari ke depan karena masih dalam karantina," kata Haji Uma dalam keterangannya, di Banda Aceh, Rabu.

Informasi sebanyak 19 nelayan tersebut diterima Haji Uma dari Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemenlu RI Judha Nugraha dan Konsulat RI Songkhla Thailand, Nunung.

Baca juga: 19 nelayan Aceh kembali ditangkap otoritas Thailand

Haji Uma mengatakan, berdasarkan pembicaraannya dengan Kemenlu apabila masa karantina sudah selesai, maka 19 nelayan Aceh tersebut baru dibawa ke rumah tahanan untuk dilakukan investigasi dengan pendampingan Tim KJRI Songkhla.

"Untuk karantina, sebanyak 17 nelayan Aceh tersebut sekarang ini di Phuket Thailand, sedangkan dua lainnya, yakni Mujiburrahman (17) dan Muhammad Nazar (14) yang masih di bawah umur ditempatkan di penampungan dan rehabilitasi anak," ujarnya.

Haji Uma menuturkan bahwa Panglima Laot (Laut) Aceh telah mendelegasikan dirinya untuk melakukan mediasi kepada Kemenlu RI sesuai Surat Bernomor 63/SK RM/2022 dan Nomor 64/SKT RM/2022.

Baca juga: 28 nelayan Aceh diampuni Raja Thailand tiba di Indonesia

Haji Uma berharap Pemerintah Aceh, dinas terkait, unsur Panglima Laot, dan DPR Aceh bersama-sama memberikan perhatian dan memonitor permasalahan ini.

"Ini perlu diperhatikan supaya tidak terjadi putus informasi dengan keluarga, seperti beberapa waktu lalu yang dialami keluarga 28 nelayan Aceh Timur yang sudah dibebaskan tersebut," kata Haji Uma.

Sebelumnya, sebanyak 19 nelayan asal Aceh Timur ditangkap Angkatan Laut Thailand pada Kamis (27/1). 

Angkatan Laut Thailand menangkap dua kapal ikan Aceh masing-masing KM Sinar Makmur 05 (14 ABK) dan KM Bahagia 05 (5 ABK). Sebanyak 19 nelayan tersebut diamankan karena telah melewati batas teritorial laut Thailand.

Baca juga: KNTI minta pemerintah realisasi jaminan hari tua bagi nelayan

Para nelayan Aceh Timur tersebut ditangkap di perairan barat Phuket sekitar 38.5 NM dari pantai. Mereka akan didakwa melakukan pelanggaran UU Keimigrasian dan UU Perikanan.

Berikut Nama nama ke-19 nelayan Aceh Timur yang ditangkap otoritas Thailand, di antaranya Safrizal, Azhari, Bagia, Dahrul, Ramadhana, Muhammad Nazar, Mujiburrahman, Akhi Maulana, dan Aris Maulana.

Kemudian, Muhammad Faisal, Abdul Mutalleb, Muhammad, Boihaki, Zakari, Muhammad Yunus, Maulidan, Rusli, Zuhairi, dan Dofandi.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022