Asha Osman Aqiil ... berada di sebuah penjara di kota Balad ... setelah ia diculik dalam perjalanannya ke Mogadishu untuk menerima jabatan barunya
Mogadishu (ANTARA News) - Gerilyawan yang terilhami Al Qaeda telah menculik dan menahan menteri urusan wanita Somalia yang baru ditunjuk, Kamis, ketika ia sedang dalam perjalanannya untuk menerima jabatan, kata beberapa pejabat dan saksi pada AFP.

Asha Osman Aqiil ditunjuk sebagai menteri urusan wanita dan keluarga, Rabu. Ia diculik oleh gerilyawan as-Shabaab di kota Balad, sekitar 30 kilometer di utara ibu kota Mogadishu.

"Asha Osman Aqiil ... berada di sebuah penjara di kota Balad ... setelah ia diculik dalam perjalanannya ke Mogadishu untuk menerima jabatan barunya," kata Ahmed Sheikh Mohamud, seorang sesepuh suku.

"Sayang bahwa ia berada di tangan orang yang salah dan kami akan berdoa agar ia dibebaskan," kata seorang anggota parlemen pada AFP tanpa menyebut nama.

Penculikan Aqiil mungkin akan menimbulkan kekhawatiran keamanan pada kelompok-kelompok bantuan asing yang merencanakan untuk memulai lagi operasi di wilayah-wilayah yang dikuasai as-Shabaab setelah gerilyawan mencabut larangan terhadap kerja mereka dan minta bantuan saat menghadapi masa kekeringan yang parah.

Pemerintah gerilyawan garis keras itu banyak di Somalia selatan dan tengah, tempat mereka menerapkan hukum Islam yang keras, termasuk melarang wanita memegang jabatan publik.

Di ibu kota Mogadishu, mereka melakukan pertempuran berdarah untuk menggulingkan pemerintah dukungan Barat negara itu yang mereka tuduh sebagai pemerintah yang inkar Tuhan.

Wewenang pemerintah di ibu kota yang dirusak perang itu terbatas pada hanya beberapa daerah tempat pemerintah itu hidup di bawah perlindungan pasukan Uni Afrika berkekuatan 9.000 personel.

Somalia adalah negara yang paling buruk terpengaruh di wilayah tanduk Afrika yang dilanda kekeringan. PBB pada Rabu mengumumkan kelaparan di dua wilayah di bagian selatan negara itu, dan yang di bawah kekuasaan as-Shabaab.

Hampir separuh dari kira-kira 10 juta orang Somalia menghadapi krisis pangan, dengan angka kekurangan gizi sekarang ini terbesar di dunia.

Kelompok-kelompok bantuan dan donor pada Kamis mengatakan mereka siap untuk menguji janji as-Shabaab untuk membolehkan bantuan melewati wilayah yang mereka kuasai, menetapkan bantuan mereka akan mencapai orang-orang yang sangat membutuhkan.

Penculikan orang asing merajalela di Somalia, negara Tanduk Afrika yang dirusak oleh putaran kekerasan yang menghancurkan sejak tergulingnya presiden Mohamed Siad Barre pada 1991. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011