Kita akan menjadikan ini ajang untuk bisa sharing
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemenaker) Anwar Sanusi mengatakan budaya gotong royong dapat membantu semua negara untuk menuntaskan permasalahan ketenagakerjaan yang menjadi isu dalam Presidensi G20.

“Kita harus bisa memberikan kontribusi agar tema besar Recover Together, Recover Stronger itu betul-betul bisa kita implementasikan. Terutama yang terkait dengan ketenagakerjaan,” kata Anwar dalam Kick Off G20 on Education and Culture yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Anwar menuturkan Presidensi G20 merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan budaya gotong royong yang diwariskan secara turun temurun oleh leluhur bangsa Indonesia.

Gotong royong telah membuka kesempatan bagi negara untuk mengajak tiap negara yang tergabung dalam G20, bergerak bersama dan bersikap kolaboratif dalam menyelesaikan masalah ketenagakerjaan utamanya pada saat masa pandemi COVID-19.

Sebagai contoh dalam pengembangan kapasitas manusia, setiap negara dapat bahu membahu pulih bersama melalui penciptaan sumber daya manusia unggul dan kompetitif, baik yang berada di pedesaan maupun perkotaan melalui lembaga seperti Balai Latihan Kerja (BLK).

“Selama ini kalau tidak milik pemerintah, milik swasta atau milik perusahaan. Ini kita dorong bahwa dengan insentif dari pemerintah, lembaga-lembaga yang selama ini memang sudah betul-betul teruji, terutama melakukan penguatan dari konstruksi sosial,” ujar dia.

Selain menciptakan sumber daya unggul, gotong royong juga dapat memperkuat terjadinya konstruksi sosial. Misalnya pada sumber daya yang berada di pesantren atau lembaga-lembaga keagamaan lainnya.

Baca juga: Kemnaker: G20 momentum strategis Indonesia di bidang ketenagakerjaan

Baca juga: Kemnaker tegaskan usung empat isu prioritas pada Presidensi G20 Bidang Ketenagakerjaan


Kualitas dan kompetensi para siswa dapat terbangun tidak hanya dari sisi kuat secara agama ataupun mental saja, namun juga secara ekonomi di tengah berbagai gempuran yang berasal dari lingkungan eksternalnya.

“Arahan bapak presiden bagaimana juga penguatan ekonomi salah satunya adalah dengan kita istilahnya berikan bantuan untuk membangun BLK komunitas, communities for base vocational training,” kata Anwar.

Anwar meyakini bahwa beberapa negara memiliki pengaturan sosial budaya yang hampir sama dengan Indonesia. Sehingga ia yakin, semua negara akan setuju bila membangun sumber daya manusia yang berkarakter dan berbudaya merupakan tanggung jawab semua pihak.

Ia berharap melalui nilai gotong royong, peluang untuk bertukar pengalaman dengan berbagai negara dapat membantu dunia menciptakan sebuah formula yang dapat membantu pekerja hidup dengan lebih layak dan lebih baik di masa depan.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, kita tidak hanya memimpin sidang. Tapi betul-betul akan menjadi sebuah pimpinan atau model yang akan menjadi referensi bagi setiap isu yang memang akan dimunculkan di dalam G20. Kita akan menjadikan ini ajang untuk bisa sharing juga menemukan formula yang sangat tepat, terutama untuk bangkit bersama dan kuat bersama,” tegas Anwar.

Baca juga: Kemnaker matangkan persiapan Presidensi G20 Indonesia 2022

Baca juga: Komitmen Indonesia dukung tiga isu ketenagakerjaan di forum G20

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022