Semarang (ANTARA) -
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin mengajak para santri yang tersebar di berbagai daerah untuk ikut menjaga keamanan dan kenyamanan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya masing-masing.

"Keamanan dan kenyamanan beribadah di Indonesia telah mendapatkan jaminan dari undang-undang, sehingga kedamaian tersebut harus dijaga bersama-sama, termasuk oleh santri," katanya di Semarang, Jumat.

Wagub juga meminta kepada para santri untuk memahami sanad (silsilah) tokoh agama secara jelas agar tidak mudah memberikan ajaran yang mengajarkan kebencian.

"Dalam literasi pondok pesantren kita disyaratkan dengan keilmuan sanad, 'Dia belajar ke siapa ya? ajarannya bagaimana ya?' Kalau ada yang mengarah kepada kebencian, perlu digaris besar 'ini siapa ya?' Padahal kalau dalam ajaran Islam, kita diajarkan tidak membinasakan, namun memohonkan ampun," ujarnya.

Menurut wagub, hal tersebut merupakan bagian dari menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Seperti halnya kecintaan kita pada NKRI, bahwa NKRI kan sudah enak kita belajar, keamanan sudah terjamin, yuk kita jaga kedamaian ini, keamanan ini. Kita bandingkan dengan negara lain, rasanya kita tidak ada tandingannya," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Jateng mengimbau masyarakat agar tidak mudah saling menyalahkan, sebab saat ini banyak oknum-oknum yang mencari kesalahan orang lain dengan tujuan tertentu.

Hal itu, lanjut wagub, bisa membuat perpecahan di antara masyarakat, sehingga rasa nasionalisme perlu dipupuk terus agar kesatuan dan persatuan tetap kokoh, serta keutuhan NKRI terjaga.

"Artinya jangan kita menyikapi orang seperti itu, sedikit-sedikit menyalahkan orang, membuat orang marah. Tidak perlu saling menyalahkan, saling mencintai saja di negara ini, itu fondasi," ujarnya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022