Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuka beberapa kelas internasional antara lain Pendidikan Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Akuntansi untuk menuju universitas kelas dunia.

"Selain itu, UNY juga mempunyai rintisan program studi bertaraf internasional," kata Rektor UNY, Rochmat Wahab, di Yogyakarta, Kamis.

Ia mengatakan, rintisan program studi bertaraf internasional itu antara lain Pendidikan Teknik Mesin, Manajemen, Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Luar Biasa, Bimbingan Konseling, dan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi.

"Fakultas Teknik UNY juga mempunyai rintisan program studi internasional karena sekolah menengah kejuruan (SMK) banyak yang sudah bertaraf internasional," katanya.

Ia mengatakan, jika pada masa mendatang mereka kuliah di UNY, maka setelah lulus akan mempunyai wawasan global dan dapat bekerja di perusahaan internasional.

"Pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ada mahasiswa darmasiswa dari berbagai negara yang mereka belajar budaya, seni, dan bahasa negeri ini," katanya.

Mereka berasal dari Amerika Serikat (AS), Australia, Papua Nugini, China, Prancis, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Kamboja, Vietnam, India, Filipina, dan Thailand.

"Mahasiswa asing itu mengambil kuliah S3 (doktoral), S2 (magister), dan S1 (sarjana) baik program `degree` maupun `non-degree`," katanya.

Pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh sivitas akademika untuk saling bekerja sama agar mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap para pemangku kepentingan.

"UNY juga telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008, dan kami akan terus memperbaiki diri untuk memberikan layanan maksimal kepada publik," katanya.

Ia mengatakan, UNY merupakan salah satu nominator untuk menjadi institusi dengan citra pelayanan prima dari Presiden pada 2012.

"UNY beberapa waktu lalu telah dinilai Tim Penilai Kinerja Unit Pelayanan Publik Bidang Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional," katanya.(*)

(L.B015*H010/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011