keluarga tidak pernah ada firasat sebelumnya kejadian kecelakaan helikopter yang menimpa adiknya tersebut...
Solo (ANTARA News) - Jenazah Zainuddin Achmad (34) salah satu korban helikopter jatuh milik Nyaman Air, yang dikontrak PT Nusa Halmahera Mineral (NHM), Maluku Utara, dimakamkan di Solo, Jumat.

Menurut perwakilan PT NHM, Wandra Mansyur, jenazah tiba di Bandara Adi Soemarmo Surakarta, sekitar pukul 10.00 WIB dengan menumpang pesawat khusus atau carteran. Mansyur mewakili perusahaan mengantarkan jenasah almarhum.

Menurut dia, Achmad semasa hidupnya bekerja di Departemen Impact Technology (IT). Dia meninggal bersama sembilan korban lain, setelah helikopter yang dia tumpangi jatuh, di Gunung Dua Saudara, Bitung, Rabu (3/8).

Setiba di Surakarta, jenazah Achmad itu langsung dinaikkan mobil ambulans menuju rumah duka di Jalan KH Samanhudi No 168 Jantirejo RT 02/XIII , Sondakan, Laweyan, Solo, dan tiba sekitar pukul 10.32 WIB.

Menurut Teguh Dwi, pimpinan Departemen IT, almarhum merupakan ujung tombak yang diandalkan di Departeman IT. Semasa hidupnya, Zainuddin ini sudah bekerja selama empat tahun di bagian itu.

"Helikopter itu, membawa delapan penumpang dan dua awaknya tujuan ke Gosowong, perusahaan pertambangan NHM. Namun, mengalami kecelakaan di daerah Gunung Dua Saudara, Bitung," katanya.

Menurut Zeni Insiah saudara kandung korban, keluarga tidak pernah ada firasat sebelumnya kejadian kecelakaan helikopter yang menimpa adiknya tersebut.

Namun, kata dia, Achmad sebelum kejadian sempat berkunjung ke Solo ingin ketemu saudara-saudaranya, sebelum puasa, pada Jumat (29/7).

Dia bersama istrinya Dina Susanti (29), dan dua putranya yakni Muh. Ammar Fawwaz yang baru duduk di kelas enam SD, Muh. Izzan (kelas empat SD).

"Dia sempat bertemu semua saudara-saudaranya. Dia anak ketiga dari tujuh saudara," katanya.

Jenazah Zainuddin dimakamkan ke Tempat Pemakaman Umum Pracimaloyo, Surakarta, dan berangkat dari rumah duka di jantirejo, Sondakan, Solo, sekitar pukul 13.30 WIB. (B018)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011