Jakarta (ANTARA) - Sitkom klasik tahun 1990-an "Friends", mulai tayang lagi lewat siaran streaming di platform video utama China minggu lalu, namun banyak perubahan sensor yang memicu kemarahan di antara para penggemar setia China, dilansir The Hollywood Reporter, Selasa.

Beberapa cerita yang paling diingat adegannya diubah atau dipotong, termasuk keseluruhan alur cerita tentang mantan istri Ross yang menjalin hubungan dengan seorang wanita.

Pemirsa lokal turun ke situs media sosial China Weibo untuk memprotes penyensoran acara tersebut, dengan #FriendsCensored menjadi topik tren teratas situs tersebut sampai tagar itu sendiri disensor oleh regulator internet.

Tagar ini telah menerima lebih dari 60 juta tampilan sebelum dihapus selama akhir pekan, dengan hasil pencarian yang mengarah ke pesan, "topik ini tidak ditampilkan sesuai dengan hukum dan peraturan yang relevan."

"Friends" pertama kali ditayangkan secara legal di Tiongkok pada tahun 2012 di platform streaming Tiongkok, video Sohu dan iQiyi tanpa sensor apa pun, tetapi generasi milenium Tiongkok sudah sangat mengenal serial ini sebelumnya berkat video bajakan.

Kesepakatan lisensi asli Sohu dan iQiyi berakhir pada tahun 2013, tetapi setelah HBO Max's "Friends: The Reunion" spesial menghasilkan gelombang nostalgia dan kegembiraan di China pada musim semi lalu, dua streamer lokal, bersama dengan layanan tambahan Bilibili dan Tencent Video, bersatu untuk melisensikan ulang pertunjukan penuh.

Seperti biasa dalam situasi seperti itu, tidak jelas apakah perubahan sensor yang mengikuti secara khusus diminta oleh regulator media atau platform tersebut membuat pemotongan atas kemauan mereka sendiri untuk mengantisipasi timbulnya masalah di kemudian hari.

Selain adegan mantan istri Ross yang lesbian dihapus, adegan lain yang melibatkan penyebutan situasi seks atau LGBTQ diubah melalui penyesuaian pada teks bahasa Mandarin.

Dalam satu adegan di mana enam teman yakni Jennifer Aniston, Courteney Cox, Lisa Kudrow, Matt LeBlanc, Matthew Perry, dan Schwimmer memperdebatkan keuntungan pria vs wanita, Ross menyebutkan bahwa "Wanita bisa merasakan beberapa orgasme."

Dalam versi bahasa Mandarin yang baru, audio tidak dipotong tetapi terjemahannya diganti menjadi, "Wanita memiliki gosip yang tak ada habisnya."

Baca juga: Penggemar "Friends" di China marah serial tayang ulang dengan sensor

Beberapa pengguna Weibo mengolok-olok asumsi bahwa tidak ada seorang pun di China yang tahu kata bahasa Inggris dari orgasme. Sementara komentar lain, mengatakan, "Tidak hanya mengabaikan hasrat dan kenikmatan seksual wanita, tetapi juga memperkuat stereotip gender perempuan."

Dalam potongan dialog lainnya, kata "lesbian" diganti dengan kata China untuk "mantan istri", sedangkan pernyataan "Saya punya penis" diterjemahkan menjadi "Saya memiliki organ yang berbeda dari seorang wanita.".

Tencent Video dan iQiyi sendiri tidak menanggapi masalah ini.

"Friends: The Reunion" juga disensor saat ditayangkan di China tahun lalu. Cameo yang dibuat oleh Lady Gaga, Justin Bieber, dan grup K-pop BTS semuanya dikeluarkan dari versi China.

Gaga dipotong karena pertemuan singkat yang dia selenggarakan bertahun-tahun lalu dengan Dalai Lama, yang dianggap Beijing sebagai separatis berbahaya, sementara Bieber dilarang karena kunjungan malang yang pernah dia lakukan ke sebuah kuil di Jepang yang secara kontroversial menghormati korban perang negara itu, termasuk penjahat perang yang dituduh melakukan kekejaman di China.

Baca juga: Bintang serial "Friends" James Michael Tyler tutup usia

Sedangkan BTS pernah membuat marah nasionalis Tiongkok dengan berterima kasih kepada para pahlawan perang Korea atas pengorbanan mereka selama pidato penghargaan, namun mengabaikan untuk memuji tentara Tiongkok atas kerugian mereka selama konflik yang sama.

Sensor di layar besar dan kecil China telah mengalami pengetatan yang cukup besar selama beberapa tahun terakhir selama pemerintahan presiden China Xi Jinping. Serangkaian arahan dan pembaruan pedoman sensor telah menyerukan pembersihan moral wacana budaya dan diakhirinya "pemujaan selebriti."

Penghapusan alur cerita LQBTQ dari "Friends" mengingatkan pada contoh China lainnya. Setelah film biografi Queen dari 20th Century Fox, "Bohemian Rhapsody", memenangkan banyak Oscar pada tahun 2018, film tersebut akhirnya rilis di bioskop di China tetapi hanya setelah semua penyebutan homoseksualitas Freddie Mercury dihilangkan dari film.

Film tersebut menghasilkan 14 juta dolar Amerika di China, tetapi kelompok hak asasi manusia secara vokal mengkritik Fox karena membiarkan Beijing menayangkan versi yang sudah disensor.

Baru bulan lalu, film kultus David Fincher tahun 1999 "Fight Club" disensor dengan cara mengubah seluruh akhir film sebelum mulai streaming di Tencent Video.

Pemotongan tersebut memicu gelombang perhatian media di seluruh dunia serta beberapa reaksi media sosial di China dan membuat streamer tersebut akhirnya berbalik arah, mengganti versi yang dipotong dengan salinan yang lebih sedikit sensornya serta mempertahankan akhir cerita yang asli.

Hal yang dilakukan oleh Tencent sangat tidak biasa di China, di mana keputusan penyensoran bahkan jarang diakui oleh perusahaan atau otoritas yang membuatnya, apalagi dibatalkan karena tekanan publik.


Baca juga: Set serial "Friends" akan dilelang jadi aset NFT

Baca juga: Produksi serial reuni "Friends" ditunda tanpa batas waktu

Baca juga: "Friends" edisi reuni mungkin akan tayang di HBO Max

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022