Tokyo (ANTARA) - Bank sentral Jepang (BOJ) sementara dapat menderita kerugian pada kepemilikan aset besarnya jika ingin mengakhiri kebijakan moneter ultra-longgar, gubernur Haruhiko Kuroda mengatakan pada Rabu.

BOJ memegang sejumlah besar obligasi pemerintah, yang berarti mengurangi ukurannya akan memakan waktu lama jika memutuskan untuk keluar dari kebijakan ultra-mudah di masa depan, kata Kuroda.

"Karena BOJ membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan neracanya, itu bisa menderita kerugian sementara (di neraca). Kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan itu. Tapi kami juga tidak bisa memastikan ini benar-benar akan terjadi," katanya kepada parlemen.

Baca juga: Divergensi kebijakan moneter China-AS bantu stabilitas yuan
Baca juga: Wall St melonjak, redanya kekhawatiran geopolitik picu reli yang luas
Baca juga: Bank Indonesia kembali pertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022