Jakarta (ANTARA News) - Hampir 70 persen kasus batal puasa pada minggu pertama Ramadhan disebabkan oleh sakit perut dan atau disertai diare.

Gangguan pencernakan itu kemungkinan besar dipicu faktor makanan dan lingkungan, faktor kebersihan tangan baik orang yang mengkonsumsi maupun kebersihan orang yang menyiapkan makanan.

"Berpindahnya satu bakteri dari satu tempat ke tempat lain dipengaruhi oleh kebersihan tangan kita, karena itu sangat penting untuk memiliki kebiasaan sehat berupa cuci tangan pakai sabun terutama saat ingin mengkonsumsi makanan," kata Spesialis Internist dan Gastroenterologist, Ari Fahrial Syam, dalam acara Obrolan Sehat Bersama Lifebuoy di Jakarta, Senin.

"Mencuci tangan pakai sabun merupakan salah satu cara yang efektif untuk memutus rantai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh kuman," lanjutnya.

Penelitian telah membuktikan bahwa cuci tangan pakai sabun akan menurunkan angka kejadian diare yang cukup signifikan, seperti hasil studi penelitian oleh Curtis V. Cairncross, yang menunjukan cuci tangan pakai sabun dapat menurunkan resiko diare hingga 47 persen.

Ari yang juga merupakan Ketua Bidang Advokasi Pengurus Besar Perhipunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia, menganjurkan bagi umat muslim yang sedang berpuasa supaya menjaga kebersihan tangan bebas dari kuman agar tetap sehat.

"Mereka tahu bahwa cuci tangan pakai sabun sebelum buka puasa dan sahur itu penting, tetapi tanpa disadari ketika waktu sahur dan berbuka tiba mereka terburu-buru mengambil makanan dan lupa cuci tangan, padahal tangan kotor, dan akhirnya terinfeksi penyakit dan tidak bisa beribadah dengan baik," katanya.

Menjaga kesehatan selama bulan puasa merupakan hal yang penting agar aktivitas puasa tidak terganggu, dari persoalan tersebut Lifebuoy menyarankan tiga materi edukasi pembentukan kebiasaan kebiasaan sehat sejak dini yang difokuskan untuk mendukung aktivitas ibadah selama bulan Ramadhan.

"Tiga materi edukasi tersebut adalah mengajarkan untuk mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, menggunakan handsanitizer disaat tidak ada air mengalir dan sabun, dan ajakan untuk menjaga kebersihan agar kebiasaan sehat bisa tertanam sejak dini," kata Senior Brand Manager Lifebuoy PT Unilever Indonesia Tbk., Amalia Sarah Santi.

(M-JNF*M-TFR)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011