Bengkulu (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menghentikan aktivitas angkutan batu bara untuk mendukung kelancaran arus mudik pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2011.

"Untuk mendukung kelancaran arus mudik tahun ini angkutan batu bara akan dihentikan operasinya," kata Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu Sanuludin di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan larangan operasi tersebut akan ditegaskan melalui surat edaran yang akan diterbitkan Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah.

Selama ini kendaraan pengangkut batu bara cukup menyita ruang dan mempersempit jalanan. Setiap hari tidak kurang dari 200 hingga 300 kendaraan pengangkut batu bara yang melintasi jalanan di daerah itu.

Angkutan batu bara yang sebagian besar berasal dari wilayah Bengkulu Utara dikhawatirkan akan mengganggu arus mudik menuju Provinsi Sumatra Barat, dan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

"Selama arus mudik, angkutan penumpang yang akan diprioritaskan, itu sudah berlaku secara nasional," tambahnya.

Tidak hanya angkutan batu bara, angkutan barang lainnya juga tidak diperkenankan melintas saat arus mudik dan arus balik hingga H+7 Lebaran.

Hal tersebut sudah diputuskan oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan pihak distributor sembako juga sudah diimbau melakukan pengangkutan barang sebelum arus mudik.

"Jadi tidak hanya angkutan batu bara, angkutan barang lainnya termasuk sembako juga tidak bisa melintas saat puncak arus mudik."

Dikatakan bahwa untuk memperlancar arus mudik Lebaran tahun ini, Pemprov Bengkulu akan membentuk 41 pos pengamanan terpadu di 10 kabupaten dan kota.

Pos pengamanan terpadu tersebut dilengkapi pelayanan dari aparat kepolisian, kesehatan, petugas dinas perhubungan dan dinas Pekerjaan Umum yang akan menyediakan alat berat di titik rawan longsor dan abrasi.

(KR-RNI/S004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011