Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau dan pengelola Tol Pekanbaru-Dumai menanam 600 pohon pisang di bibir terowongan (underpass) gajah agar satwa berbelalai itu tidak melintas di atas tol.

"Hari ini kami dan pengelola tol menanam batang pisang untuk memperbanyak pakan gajah. Ada 600 bibit pisang ditanam," kata Plt Kepala BBKSDA Riau, Fifin Afriana kepada media saat ditemui di lokasi bersama Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Komunikasi Digital dan Media Sosial, Afni Zulkifli, Senin.

Dia mengatakan penanaman pohon dilakukan BKSDA Riau sejak pagi tadi di KM 61-74 Tol Pekanbaru-Dumai.

Jalur sepanjang 4 KM itu, katanya, diketahui sebagai wilayah perlintasan gajah liar dari kantong gajah di Balai Raja dan Giam Siak Kecil.

Baca juga: Tim KSDA Riau giring gajah liar ke hutan Tahura Pekanbaru

Baca juga: Tiga rumah warga Kampar di rusak gajah liar


Upaya penanaman 600 pohon pisang itu karena sebelumnya seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) berjenis kelamin jantan melintas di jalan tol Pekanbaru-Dumai kilometer 73, pada Senin (14/2), seperti yang tertangkap kamera pengawas.

Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Dalam (BBKSDA) Riau M. Mahfud menjelaskan gajah jantan bernama Codet tersebut merupakan bagian satwa konservasi di kantong Gajah di Balai Raja. Codet melintas dari arah Giam Siak Kecil menuju Balai Raja.

"Codet ini soliter, hidup sendiri dan tak ada temannya. Jadi dia ke Giam Siak Kecil untuk mencari teman bermain dan betina untuk dikawini," kata Mahfud, Rabu.

Berdasarkan pantauan GPS collar, dia sering bolak-balik ke Balai Raja ke Giam Siak Kecil dan menghabiskan waktu di sana selama tiga bulan.

Menurut Mahfud, alasan Codet tak melintas melalui terowongan tol karena malam sebelumnya hujan cukup deras dan jalan yang biasa dilintasi digenangi air.*

Baca juga: Seorang pria di Siak tewas diinjak gajah

Baca juga: Tim BBKSDA halau gajah liar hendak masuk pemukiman warga

Pewarta: Frislidia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022