setelah berhari-hari rangking satu kita turun ya. Terakhir kemarin di 3.000-an sekian dari sebelumnya belasan ribu
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan kasus harian COVID-19 di wilayah Jawa Barat (Jabar) saat ini turun menjadi 3.000-an kasus per hari dari sebelumnya mencapai belasan ribu kasus per hari.

"Alhamdulillah setelah berhari-hari rangking satu kita turun ya. Terakhir kemarin di 3.000-an sekian dari sebelumnya belasan ribu," kata Ridwan Kamil di Kota Bandung, Senin.

Menurut Ridwan Kamil jika berdasarkan hitungan matematis pada pertengahan Maret 2022 kasus harian COVID-19 akan mengalami penurunan drastis di wilayah Jabar.

Baca juga: Pasien COVID-19 bertambah 34.976 kasus, dengan Jabar terbanyak

"Feeling kita pertengahan Maret 2022, kalau perhitungan matematis, tren turun kita akan sangat baik sehingga yang penting sama saja, warga titip prokesnya," kata dia.

Selain itu, lanjut Ridwan Kamil, pihaknya juga telah melakukan monitoring ke sejumlah rumah sakit umum daerah, kasus harian COVID-19 juga terkendali.

Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed occupancy rate (BOR) pasien COVID-19 di rumah sakit hanya di angka 30 persen.

"Kemudian kita monitor rumah sakit juga masih sangat terkendali ya. Itu di angka kisaran 30 persen," kata Ridwan Kamil.

Baca juga: Jumat ini, kasus positif COVID-19 tambah 49.447, Jabar tertinggi

Sebelumnya Kota Bandung menjadi penyumbang terbanyak kasus COVID-19 di Jawa Barat dalam periode 21-27 Februari 2022.

Biasanya sejak varian Omicron merebak awal Februari 2022, posisi tertinggi selalu ditempati daerah di kawasan Bodebek (Bogor-Bekasi-Depok).

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat, pada periode 21-27 Februari 2022 Kota Bandung mengalami penambahan 12.092 kasus, dan total kasus aktif pada 28 Februari di Kota Bandung mencapai 21.550.

Baca juga: Kasus COVID-19 Majalengka tambah 16 orang, terendah dalam sepekan

Pada periode yang sama, Kota Bekasi mengalami penambahan 11.447 kasus, Kota Depok 7.731 kasus, Kabupaten Bogor bertambah 6.887 kasus, Kabupaten Bekasi 5.269 kasus, dan Kabupaten Bandung bertambah 4.833 kasus dalam sepekan itu.

Akan tetapi pada periode tersebut, penambahan angka kematiannya tidak terpusat di perkotaan.

Penambahan kasus kematian terbesar adalah Karawang dengan 31 kasus dalam sepekan, kemudian Kabupaten Garut bertambah 14 kematian, Kabupaten Indramayu dengan 14 kematian, Kabupaten Kuningan sembilan kasus, dan Kabupaten Majalengka tujuh kasus.

Baca juga: Kapolda ingin percepat vaksinasi terkait Jabar tertinggi kasus COVID

Ketua Harian Satgas COVID-19 Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan Pemda Provinsi Jawa Barat juga terus melakukan pelacakan dengan tes usap PCR sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi lebih luas.

"Total sampel kita saat ini sudah mencapai 4.004.033 atau 4 juta lebih, dengan hasil positif lebih dari 27 persen, yang negatif lebih dari 72 persen" kata Dewi Sartika.

Sementara yang menggunakan tes RDT atau antigen total mencapai 5.894.872 sampel, dengan hasil negatif 94,53 persen, dan positif 5.47 persen.

"Jadi baik yang menggunakan PCR, maupun tes cepat antigen, alhamdulillah, persentase positifnya jauh lebih kecil" kata Dewi.

Baca juga: Gubernur Jabar targetkan Forum U20 hasilkan gagasan global

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022