Padang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) merencanakan pembangunan lima paket pembangkit listrik tenaga geothermal (panas bumi) selama pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah (PJMD) 2011-2015.

Pembangunan lima paket pembangkit listrik geothermal tersebut dibiayai dana pemerintah pusat dalam APBN setiap tahunnya, kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Jumat.

Ia merinci, dalam lima tahun pelaksanaan RPJMD tersebut akan dilakukan pembangunan masing-masing satu paket pembangkit listrik tenaga geothermal setiap tahunnya, sehingga pada akhir 2015 terbangun lima paket pembangkit listrik tersebut.

Geothermal atau panas bumi merupakan salah satu sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Geothermal telah menjadi perhatian dunia karena energi yang dihasilkan dapat dikonversi menjadi arus listrik yang bebas polusi.

Pembangkit listrik tenaga geothermal pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi.

Pembangkit listrik ini dinilai menjanjikan mengingat pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber penyedia tenaga listrik termasuk teknologi yang tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.

Pada bagian lain, selama periode 2011-2015 Pemprov Sumbar juga merencanakan pembangunan 25 unit pembangkit listrik tenaga biomassa dengan sumber energinya dihasilkan dari sampah perkotaan dan limbah pertanian seperti dari perkebunan sawit, padi, tebu, kayu dan kelapa.

Ia menyebutkan, pembangunan pembangkit listrik biomassa di Sumbar dalam periode 2011-2015 dilakukan secara bertahap dimana setiap tahunnya ditargetkan dapat dibangun lima unit pembangkit listrik tersebut dengan anggaran juga dari pemerintah pusat.

Selain itu, dalam pelaksanaan PJMD 2011-2015 di bidang kelistrikan, Sumbar juga menargetkan terbangunnya 1.000 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala kecil dan 10 unit pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMH) dengan dana dari APBN.

Pembangunan PLTS dengan energi bersumber pada cahaya matahari tersebut juga dilakukan secara bertahap, dimana pada 2011 ditargetkan dapat terbangun mencapai 300 unit dan pada 2012 ditargetkan sebanyak 400 unit.

Lalu untuk 2013 ditargetkan pembangunan 600 unit PLTS, kemudian di 2014 ditargetkan terbangunan sebanyak 700 unit dan pada 2015 sebanyak 1.000 unit. (H014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011