yang paling parah saat ini di Desa Sumedangan
Pamekasan (ANTARA) - Banjir akibat luapan sungai Kalikloang dan Kalisemajid menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Selasa (1/3) pagi, hingga Rabu (2/3) sore masih menggenangi dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu.

"Tiga kecamatan lain, yakni Palengaan, Proppo dan sebagian di Kecamatan Galis, saat ini sudah surut. Hanya di dua kecamatan ini yang belum," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono, di Pamekasan, Rabu sore.

Banjir di Kecamatan Palengaan menggenangi Desa Palengaan Daja, Desa Romboh, dan Desa Kacok.

Di Kecamatan Proppo, banjir terjadi di Desa Samiran dan Desa Desa Kodik, sedangkan di Kecamatan Galis, terjadi di Desa Polagan, Konang dan Desa Galis.

"Berdasarkan laporan terbaru petugas lapangan, banjir di tiga kecamatan tersebut hingga sore ini sudah surut, dan yang belum hanya di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu," kata Budi.

Baca juga: Gubernur Jatim tinjau lokasi banjir di Pamekasan
Baca juga: BPBD Pamekasan: 6.329 KK terdampak banjir

Sebelumnya, BPBD Pemkab Pamekasan mencatat, jumlah total warga terdampak banjir di lima kecamatan itu sebanyak 6.329 kepala keluarga (KK). Masing-masing di Kelurahan Jungcangcang, Patemon, Parteker, Barurambat, Kelurahan Kanginan, lalu Desa Laden, Desa Nyalabuh Laok, Samiran dan Desa Kodik.

Saat ini yang terdampak banjir tinggal di Kelurahan Jungcangcang, Patemon, Parteker, Barurambat, Gladak Anyar, Kelurahan Kanginan, Desa Laden, Lemper dan Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu.

Di Kelurahan Jungcangcang sebanyak 2.316 KK, Patemon 1.226 KK. Parteker 912 KK, Barurambat 300 KK, Gladak Anyar 30 KK, dan di Kelurahan Kanginan sebanyak 600 KK.

Selanjutnya di Desa Laden sebanyak 800 KK, termasuk 15 KK di Kecamatan Pademawu, sehingga jumlah terdampak tinggal 3.883 KK.

"Dan di antara lokasi terdampak ini, yang paling parah saat ini di Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, bahkan di sana dilaporkan, masih ada warga yang terjebak banjir. Petugas masih terus melakukan evakuasi dengan menggunakan perahu karet," katanya, menjelaskan.

Baca juga: Petugas mulai mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Pamekasan
Baca juga: Banjir melanda beberapa wilayah kecamatan di Pamekasan

Sementara itu, berdasarkan catatan BPBD Pamekasan, banjir yang melanda Pamekasan kali ini merupakan banjir kelima dalam dua bulan terakhir.

Pada awal Januari 2022, banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Pamekasan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Pademawu. Sedangkan pada 10 Februari, banjir melanda permukiman warga di Kelurahan Kolpajung akibat hujan deras disertai angin kencang.

Banjir berikutnya terjadi pada 11 Februari di Kelurahan Gladak Anyar, lalu pada 26 Februari banjir juga menggenangi perkampungan di Kelurahan Patemon.

Banjir merupakan salah satu jenis bencana yang sering terjadi di Pamekasan saat musim hujan seperti sekarang ini.

Bencana lainnya yang juga sering terjadi berupa tanah longsor, angin kencang, dan angin puting beliung.

Baca juga: Banjir landa perkampungan warga Patemon Pamekasan

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022