Ilustrasi - peluncuran senjata Nuklir. (Reuters)


Impulsif

Mustahil pula sebuah serangan nuklir tak berbalas. Apalagi berbeda dari Perang Dunia II di mana hanya AS yang menguasai senjata nuklir, kini ada sembilan negara memiliki senjata nuklir.

Dan mereka acap berseberangan dalam banyak hal sehingga jika perang nuklir sampai terjadi, mereka bakal saling menembakkan senjata nuklir yang dampaknya buruk terhadap seisi dunia.

Salah satu yang paling mengerikan adalah situasi yang disebut "nuclear winter" (musim dingin nuklir) atau berubah buruknya iklim global secara drastis karena perang nuklir.

Nuclear winter adalah asap dari kebakaran akibat senjata nuklir, terutama asap hitam jelaga dari kota-kota dan fasilitas-fasilitas industri yang dipanaskan Matahari untuk kemudian terangkat ke stratosfer guna menyebar ke seluruh dunia serupa racun. Dan keadaan ini berlangsung bertahun-tahun.

Saat ini total 13.080 hulu ledak nuklir tersebar di seluruh dunia, dan terpasang pada rudal-rudal yang diluncurkan dari silo, peluncur mobile di darat, bomber, dan kapal selam.

Rusia menjadi pemilik terbanyak dengan 6,257 hulu ledak nuklir, disusul AS 5.550 hulu ledak nuklir, China 350, Prancis 290, dan Inggris 225.

Baca juga: AS tolak proposal Rusia untuk perpanjangan 1 tahun pakta nuklir

Kelima negara menandatangani pakta anti penyebaran senjata nuklir atau NPT, sedangkan empat negara lain pemilik total 460 hulu ledak nuklir tak meneken NPT. Keempatnya adalah Pakistan, India, Israel, dan Korea Utara.

Kebanyakan rudal memuat lebih dari satu hulu ledak nuklir. Sebuah peluru kendali antarbenua (ICBM) bahkan bisa membawa enam sampai sepuluh hulu ledak nuklir.

Bayangkan jika semua hulu ledak nuklir itu ditembakkan. Ratusan juta manusia bisa mati dan peradaban serta pencapaian-pencapaian umat manusia musnah dalam sekejap.

Putin berdalih invasi ke Ukraina adalah demi mencegah Ukraina menguasai senjata nuklir. Dia menguatkan premis ini dengan menyerang fasilitas nuklir Chernobyl.

Baca juga: Rusia rebut pembangkit listrik nuklir Chernobyl

Padahal sejak 1994 atau tiga tahun setelah memerdekakan diri menyusul bubarnya Uni Soviet, Ukraina sepakat menghancurkan senjata-senjata nuklir peninggalan Soviet di negeri itu yang total mencapai 1.700 hulu ledak nuklir yang terpasang pada 176 unit rudal ICBM dan 33 bomber.

Komitmen Ukraina ini didokumentasikan kuat-kuat dalam Memorandum Budapest 5 Desember 1994 yang ditandatangani bersama Rusia, Inggris dan AS.

Pada 13 Desember 2014 atau sembilan bulan setelah Krimea dicaplok Rusia, presiden Ukraina saat itu, Petro Poroshenko, menandaskan kembali sikap Ukraina untuk tak mau lagi menjadi negara nuklir.

Berdasarkan semua fakta itu dan pengalaman malapetaka nuklir akibat bom atom Hiroshima-Nagasaki, serta tersebarnya kepemilikan senjata nuklir di antara negara yang bisa saling bermusuhan, tak mengherankan jika pernyataan Putin soal nuklir itu membuat ngeri banyak kalangan.

Sebagian pakar merasa kondisi kejiwaan presiden Rusia itu tidak stabil, apalagi Putin dikenal impulsif.

Dia acap menebarkan teori konspirasi liar mengenai neo Nazi sampai membuat hoaks Nazifikasi di Ukraina saat ini, hanya demi membenarkan agresi Rusia. Intinya dia acap menjustifikasi hal-hal yang tak bisa dijustifikasi.

Baca juga: Kabar terkini krisis Ukraina, dari siaga nuklir hingga protes di Rusia

Selanjutnya: terasing

Copyright © ANTARA 2022