Itu yang akan kami perbaiki semua meski mungkin tidak akan dibangun sebanyak 19 pabrik namun 2 atau 3 pabrik
Batang (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menargetkan Indonesia harus mampu menjadi negara swasembada gula pada 2025 sesuai dengan program jangka panjang Presiden Jokowi.

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PTPN III Abdul Ghani di Batang, Kamis, mengatakan bahwa untuk upaya menuju swasembada gula tersebut, pihaknya akan melakukan upaya seperti memperbaiki kondisi industri pabrik gula, perluasan lahan tebu, berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dan masyarakat.

Berdasar sejarah pada 1930, kata dia, Indonesia mampu mengeskpor 2 juta ton gula dari hasil produksi sebanyak 3 juta ton gula.

"Akan tetapi dengan luasan areal yang mencapai dua kali lipat dari sebelumnya,  kini produksinya tidak sampai mencapai 3 juta ton gula. Hal yang terbalik lagi, jika dulu Indonesia mampu mengeskpor 2 juta ton kini justru mengimpor 2 juta ton gula," katanya.


Baca juga: PTPN IX berupaya wujudkan swasembada gula di Jateng


Dengan menghadapi persoalan yang ada, kata dia, pihaknya melakukan diskusi internal dan minta dukungan pada Menteri BUMN agar Indonesia mampu menjadi negara swasembada gula pada 2025.

"Dari arahan Menteri BUMN ini, kami akhirnya membuat program transformasi gula," kata Abdul Ghani.

Menurut dia, semula di wilayah eks-Keresidenan Pekalongan memiliki 19 pabrik gula tetapi kini hanya masih ada satu yaitu PG Sragi yang kondisinya "hidup segan mati tidak mau".

"Itu yang akan kami perbaiki semua meski mungkin tidak akan dibangun sebanyak 19 pabrik namun 2 atau 3 pabrik saja agar wilayah pantura menjadi bagian daerah swasembada gula," katanya.

Hanya saja, kata dia, persoalannya adalah pihaknya menargetkan swasembada gula tetapi petani tebu juga harus meningkat kesejahteraannya.


Baca juga: Erick Thohir: Swasembada gula konsumsi harus direalisasikan


"Sekarang ini, petani gula merasa tidak sejahtera. Oleh karena itu, kami berjanji akan mensejahterakan petani gula dengan menyiapkan langkah-langkah seperti penyediaan bibit tebu, bagaimana kreditnya, dan hubungan kemitraan petani dengan pabrik gula terkait masalah produksinya," katanya.

Ia mengatakan saat ini produksi gula petani hanya mampu mencapai 5 ton per hektare sehingga diharapkan ke depan mampu meningkat sebanyak 7,5 ton gula.

"Saya ingin produksi gula petani minim 7 ton per hektare karena apabila produksi itu bisa dicapai maka mereka akan sejahtera. Jangan bilang kita bisa swasembada gula apabila petani tidak sejahtera," katanya.

Bupati Batang Wihaji berharap dengan kehadiran PTPN III ke Kabupaten Batang dapat mendapatkan manfaat banyak dengan menanam tebu.

"Kami akan mendukung langkah-langkah itu. Namun yang jelas, kehadiran PTPN ini bisa memberikan manfaat yang lebih bagi petani tebu," katanya.


Baca juga: Kementan dapat anggaran tambahan Rp1,72 triliun untuk gula-food estate
Baca juga: Penangkar optimis program kebun benih datar dorong swasembada gula

 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022