Teheran (ANTARA News/AFP) - Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama Iran telah disambungkan dengan jaringan nasional yang memasok 60 megawat dari kapasitas 1.000 megawat, kata Organisasi Tenaga Atom Iran, Ahad.

"Sabtu malam pukul 23:29 waktu setempat (01:00 WIB Minggu), PLTN Busher disambungkan dengan jaringan nasional memasok 60 megawat," kata juru bicara organisasi itu Hamid Qaemi kepada jaringan televisi berbahasa Arab Al Alam.

Penyambungan PLTN buatan Rusia itu di Iran selatan ke jaringan nasional menurut rencana semula dilakuka akhir tahun 2010 tetapi ditunda beberapa kali karena masalah-masalah teknis.

PLTN itu dihidupkan November 2010 tetapi berulang-ulang menghadapi masalah-masalah teknis menyebabkan operasinya ditunda.

"Kapasitasnya secara bertahap ditingkatkan dan akan menghadapi tahap pengujian pada 12 September dalam satu acara di mana PLTN itu akan mencapai 40 persen kapasitasnya," kata Qaemi.

Kepala Organisasi atom Iran Fereydoon Abbasu Davani mengemukakan kepada stasiun televisi itu pertengahan Agustus bahwa "uji coba yang mencapai 40 persen dari kapasitas PLTN itu berhasil ... Insyaallah, kami akan dapat mengoperasi PLTN itu akhir Ramadan dengan produksi awal" listrik.

Ia memperkirakan PLTN itu akan mencapai "kapasitas penuh 1.000 megawat akhir November atau awal Desember.

"Kami kemudian akan menyelenggarakan satu satu upacara resmi, diharapkan Presiden Rusia Dmitry Medvedev akan datang ke Iran," katanya waktu itu.

Rusia menyalahkan penundaan itu pada Iran, dengan mengatakan para teknisinya mengerjakan bagian-bagian yang ketingalan zaman.

Pembangunan itu dimulai tahuan 1970-an dengan bantuan perusahaan Jerman Siemens, yang mundur setelah revoulusi Islam karena khawtir akan penyebaran nuklir.

Pada tahun 1994, Rusia setuju menyelesaikan PLTN itu dan membantu bahan bakar untuk pabrik itu, dengan membuat kesepakatan di mana Iran berjanji akan mengembalikan bahan bakar yang tidak terpakai untuk meredam kekhawatiran Barat tentang ambisi nuklirnya.

Pemerintah-pemerintah Barat menduga Iran sedang berusaha membuat senjata dengan kedok program-program angkasa dan nuklir,satu tuduhan yang dibantah keras Iran.

(Uu.H-RN/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011