... asap setinggi 50 meter itu bertekanan lemah, tetapi tidak terdapat perubahan aktivitas secara signifikan...
Kupang, NTT (ANTARA News) - Gunung Lewotobi Perempuan, bagian dari kompleks pegunungan Lewotobi, di Pulau Flores, NTT, menghembuskan asap vulkanik hingga setinggi 50 meter dari kawahnya. Sepekan terakhir, aktivitas vulkanik di gunung itu meningkat sehingga statusnya ditingkatkan menjadi waspada.

Aktivitas vulkanologis gunung di Kecamatan Wulangitang, Kabupaten Flores Timur ini mengakibatkan gempa bumi yang rata-rata terjadi lima kali sehari.

Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin mengatakan, hasil pemantauan secara visual terlihat hembusan asap dari kawah Gunung Api Lewotobi Perempuan setinggi 15-50 meter.

"Secara visual dari Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi di Desa Nawakote Boru, Kecamatan Wulanggitang, asap setinggi 50 meter itu bertekanan lemah, tetapi tidak terdapat perubahan aktivitas secara signifikan," kata Bupati Flores Timur, Yoseph L Herin, Senin, melalui telepon genggamnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya peningkatan aktivitas tiga gunung berapi di Nusa Tenggara. Dua diantaranya terdapat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kedua gunung itu adalah Gunung Lewotobi Perempuan di bagian tenggara Pulau Flores bagian Timur, NTT, yang menunjukkan peningkatan aktivitas sehingga dinaikkan menjadi waspada pada 31 Agustus 2011 pukul 15.00 WITA.

Herin menjelaskan, Gunung Api Lewotobi memiliki dua puncak yaitu Gunung Api Lewotobi Laki-laki dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut dan Gunung Api Lewotobi Perempuan dengan ketinggian 1.703 meter di atas permukaan laut.

Gunung Api Lewotobi Perempuan secara administratif terletak di Kecamatan Wulangitang Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis 8.33.06 Lintang Selatan dan 122.46.54 Bujur Timur.

Sejarah letusan Gunung Api Lewotobi Perempuan terjadi pada1921 dan 1935.

Mengenai penduduk yang bermukim di lereng gunung, Herin mengatakan, para penduduk berada di sepuluh desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.

Kecamatan Ile Bura terdiri dari Desa Ile Bura dengan jumlah penduduk 642 jiwa, Desa Nobo (1.294 jiwa), Desa Nuri (650 jiwa), Desa Riang Rita (649 jiwa) dan Desa Birawa dengan jumlah penduduk1.497 jiwa.

Sedangkan Kecamatan Wulanggitang terdiri dari Desa Klantanglou dengan jumlah penduduk 2.107 jiwa, Desa Hokeng Jaya 3.061 jiwa, Desa Neokote 1.220 jiwa, Desa Waiula 1.533 jiwa dan Desa Hewa 1.149 jiwa.

"Jadi, jumlah total penduduk di dua kecamatan itu sebanyak 13.801 jiwa. Semua desa ini berpotensi rawan bencana jika terjadi letusan," katanya. (B017)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011