Jakarta (ANTARA) - Sejumlah perusahaan yang beroperasi di kawasan Badan Usaha Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN) membahas rencana mendirikan klinik kesehatan di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Marunda, Isa Amsyari 
mengemukakan, komitmen perusahaan-perusahaan untuk pendirian klinik kesehatan akan dibarengi pengadaan ambulans gratis untuk warga Marunda dan pembahasan itu sudah disampaikan kepadanya langsung.

"Rata-rata (perusahaan) yang saya ajak bicara menyatakan berminat merealisasikan klinik kesehatan dan pengadaan armada ambulans gratis bagi warga," ujar Isa dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Kegiatan tersebut, kata Isa, akan didukung melalui anggaran pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR) sejumlah perusahaan yang beroperasi di kawasan usaha Pelabuhan Marunda.

Selanjutnya, KSOP berharap segala pembahasan terkait pertanggungjawaban sosial perusahaan agar dapat dilakukan secara terprogram dan sistematis serta berkelanjutan.

Baca juga: KCN: Pelabuhan Marunda berpotensi raup omzet hingga Rp1 triliun
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc)
Ia mengatakan, investasi perusahaan dan kontribusi investasi itu terhadap negara adalah aset bagi negara, yang harus dijaga bersama.

"Semua yang ada di pelabuhan itu sesungguhnya aset negara. Bukan aset swasta. Jadi harus kita jaga bersama," kata Isa.

Selain menyampaikan komitmen perusahaan untuk mendirikan klinik kesehatan dan memberi layanan ambulans gratis, Isa juga menyampaikan bahwa pada Minggu ada kegiatan pendistribusian 1.000 paket sembako dari PT KCN di RW 07 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Kesempatan itu, kata Isa, dimanfaatkan untuk menyampaikan kepada warga agar mau melaporkan aktivitas perusahaan yang diduga mengganggu lingkungan dengan cara bersurat kepada KSOP.

"Nanti tugas KSOP menegur dan mengingatkannya. Enggak perlu membuat aksi-aksi yang dapat mengganggu kegiatan di pelabuhan apalagi sampai mendesak perusahaan ditutup. Karena yang rugi bukan perusahaan saja tapi negara juga dirugikan," katanya.

Isa juga menyampaikan, PT KCN juga mulai serius melakukan pengurangan dampak pengolahan batubara terhadap warga di sekitar wilayah operasinya. Salah satunya dengan pemasangan jaring setinggi 15 meter diikuti penyiraman secara rutin di kawasan penimbunan batubara.

Baca juga: Meski pandemi, KCN capai target penerimaan logistik 100.000 ton/bulan
Ilustrasi - Aktivitas bongkar muat di kawasan pier 1 Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta Utara, Kamis (16/7/2020). Pengelola Pelabuhan Marunda juga mendukung program tol laut yang dicanangkan pemerintah untuk menekan biaya logistik sehingga harga barang lebih murah. (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/pras.)
PT KCN juga menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk penanaman sejumlah pohon tinggi untuk menahan paparan debu ke luar kawasan berpenduduk di sekitarnya.

Dalam aksi solidaritas itu, turut hadir Ketua Ikatan Solidaritas Anak Marunda (ISAM) Bachtiar untuk menjembatani antara warga dengan KSOP Marunda dan PT KCN.

Sebelumnya, sejumlah warga Kampung Marunda Pulo menemui Kepala KSOP guna meminta sejumlah perhatian dari perusahaan berupa pemberdayaan ekonomi masyarakat, masalah kesehatan dan lingkungan sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan pada Selasa pekan lalu.

"Kesehatan, ekonomi, dan lingkungan kami ini bagaimana biar asri, itu yang kami inginkan," kata Ade Aqil, perwakilan warga Kampung Marunda Pulo.

Ade mengatakan, kampung mereka itu letaknya dekat dengan cerobong asap dari pabrik pengolahan minyak sawit milik salah satu perusahaan di kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda.

"Antara rumah kami dengan perusahaan itu cuma dihalangi dengan satu kali (sungai) saja. Jadi ketika angin dari barat daya menerbangkan asap dari cerobong, itu luar biasa dampaknya. Terutama kepada ibu-ibu, semua mereka mengeluh karena khawatir kesehatan anaknya, dirinya dan rumah yang mereka tempati," kata Ade.

Baca juga: KCN: Pelabuhan Marunda ciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
Petugas keamanan memeriksa suhu tubuh sopir truk sebelum memasuki kawasan pier 1 Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta Utara, Kamis (9/7/2020). Penerapan pelaksanaan protokol kesehatan di KCN untuk pencegahan COVID-19 bagi pekerja, awak kapal dan pengguna jasa Pelabuhan Marunda. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras.
Ade mengatakan, PT KCN sejauh ini sudah menanggapi permasalahan yang dirasakan warga tersebut dengan memberikan kompensasi baik berupa uang tunai maupun program santunan anak yatim dan dhuafa.

Namun, justru perusahaan yang mencemari lingkungan dengan asap pembakaran batubara dari cerobong pabriknya itu belum memberikan respons terhadap keluhan warga dan masih terus beroperasi sampai sekarang.

Akhirnya, baru-baru ini sebagian warga kembali memprotes adanya pencemaran tersebut dengan mengadakan aksi unjuk rasa di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda.

Namun, Ade mengatakan warga Kampung Marunda Pulo tidak ikut aksi tersebut.

"Nah aksi kemarin itu, kami yang berada di ring pertama khususnya RT 01, RT 02 yang adanya di Rumah Si Pitung, RT03 yang adanya di Masjid Al-Alam," katanya.

"Itu kami tidak ada yang ikut aksi di rumah susun karena salah alamat, bukan ke KCN sasarannya. KCN tidak ada masalah," katanya lagi.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022