Jakarta (ANTARA) -
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Widi Prasetijono menyebutkan hingga saat ini belum ada penambahan personel Kopassus ke Papua.
 
Danjen Kopassus mengatakan hal itu, di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Kamis, menanggapi terjadinya penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap 8 pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, beberapa waktu lalu

"Sementara ini belum ada (penambahan personel). Tapi, kami menunggu petunjuk dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika selaku pengguna pasukan TNI," kata Widi.

Jenderal bintang dua ini menjelaskan, saat ini Korps Baret Merah hanya melakukan Bantuan Kendali Operasi (BKO) personel saja.

Baca juga: KKB penyerang pekerja di Intan Jaya anak buah Undius Kogoya
Baca juga: Bupati Lanny Jaya sambut baik pemekaran Papua Pegunungan Tengah
Baca juga: Polisi ingatkan koordinasi pengamanan kerja proyek di pedalaman Papua


"Sifatnya itu kami Kopassus itu BKO-kan personel untuk melaksanakan tugas," ujarnya.

Menurut dia, pendekatan yang dilakukan di Papua pun sudah berubah menjadi pembinaan teritorial (Binter).

"Terkonsentrasi melaksanakan kegiatan binter saja di sana. Sehingga tentunya semua operasi di Papua dilaksanakan oleh Pangdam Cendrawasih dan Pangdam Kasuari," ucap Widi.

Sebelumnya, sebanyak 8 karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) tewas ditembak KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3). Setelah membantai 8 pekerja yang tengah mengerjakan tower PTT, di hari yang sama KKB juga menyerang salah satu prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH hingga terluka.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022