Badung (ANTARA) - Panitia nasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) terus melakukan persiapan menjelang pelaksanaan kegiatan GPDRR di Nusa Dua, Bali, pada 23-28 Mei 2022 mendatang.

"Persiapan kami lakukan seperti dengan koordinasi baik koordinasi yang sifatnya nasional maupun daerah dan juga dari pihak PBB juga sudah melakukan peninjauan di situs penyelenggaraan kegiatan dan kami terus melakukan komunikasi secara virtual dengan PBB," ujar Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati di Kabupaten Badung, Kamis (10/3).

Ia mengatakan, pihaknya terus bergerak cepat melakukan berbagai persiapan sifatnya teknis, operasional maupun substansial untuk penyelenggaraan GPDRR.

"Ini kami lakukan untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan kegiatan bisa berjalan dengan baik. Baik itu dalam masa pandemi COVID-19 dan ada joint task force untuk penanganan COVID-19 menjelang penyelenggaraan GPDRR," katanya.
​​​​​
Baca juga: Menko PMK minta BNPB manfaatkan GPDRR promosikan penanganan bencana

Menjadi tuan rumah GPDRR, menurut Raditya Jati, merupakan nilai strategis global karena dengan menjadi tuan rumah merupakan refleksi kepercayaan komunitas internasional atas kepemimpinan Indonesia di dalam isu kebencanaan.

"Indonesia menjadi tuan rumah GPDRR pertama di kawasan Asia Pasifik dan negara kedua di luar Jenewa, Swiss," ujar dia.

Raditya Jati menjelaskan, nantinya semua peserta yang hadir dari 193 negara akan menjalani tes PCR sebelum dan pada akhir acara serta akan menjalani tes COVID-19 berbasis antigen setiap hari.

"Ini adalah salah satu contoh bahwa kegiatan tingkat dunia ini betul-betul melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat," katanya.

Dari segi teknis, pihaknya juga telah menyiapkan ruangan-ruangan pertemuan kegiatan termasuk menyiapkan dan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk menyiapkan protokol tamu VVIP dan VIP yang hadir.

"Perlu diingat bahwa pelaksanaannya tinggal 74 hari lagi. Tanggal 23 Mei nanti Global Platform for Disaster Risk Reduction akan terselenggara di Bali. Kami semua akan tetap fokus dan all out," ungkap Raditya Jati.

Baca juga: Dirjen IKP : GPDRR perkuat mitigasi dan penanggulangan bencana global

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin menegaskan, Bali telah siap sebagai tuan rumah penyelenggaraan GPDRR.

Menurutnya, berbagai persiapan telah dilakukan dalam menyukseskan ajang yang bersifat internasional atau pun membuka kembali sektor pariwisata.

"Dalam konteks pengendalian COVID-19, Bali juga merupakan provinsi dengan capaian vaksinasi kedua tertinggi di Indonesia dengan cakupan dosis pertama lebih dari 104 persen dan cakupan dosis kedua sebesar 94,04 persen," katanya.

"Inti dari pertemuan GPDRR adalah semangat menyelamatkan jiwa manusia. Bali siap mengawal dan menjadi tuan rumah," ungkap Made Rentin.
 
 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2022