Jakarta (ANTARA) - Mantan keyboardis grup band Kerispatih Doadibadai Hollo alias Badai menyayangkan masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih menyukai dan bangga dengan musik dari luar negeri dibanding musik dari musisi Indonesia.

"Kenapa musik Indonesia hanya jago di kandang sendiri? Itu karena materi mentalitas kita itu masih di bawah rata-rata. Kita masih bangga dengan karya orang (luar negeri)," ungkap Badai kepada ANTARA, Jumat.

"Kita masih merasa hebat 'Gila gue cover lagunya Justin Bieber sekian puluh juta viewers', tapi untuk membawakan lagu-lagu yang otentiknya Indonesia, kita masih merasa cemen. Bahkan berkarya dengan bahasa Indonesia saja masih berasa nggak anak muda sekarang. Jadi kebanggaannya belum ada," tambahnya.

Baca juga: Industri musik Indonesia perlu atur strategi hadapi era hibrida 2022

Menurut Badai Indonesia memiliki aset yang besar di bidang musik. Namun cara berpikir masyarakat Indonesia tentang musik Tanah Air dikatakannya masih rendah, sehingga industri musik Indonesia menjadi sulit untuk bisa lebih maju lagi.

Badai mengatakan hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah yang menumpuk bagi industri musik Indonesia.

"That's why kita tidak bisa maju. Nggak usah (bandingkan) dengan Amerika lah. Kita sama Korea saja, kita belum ada apa-apanya. Padahal aset musik kita besar dan orang-orang pintar, orang-orang bagus itu banyak di negara ini," tutupnya.

Badai pun berharap agar penikmat musik di Indonesia bisa lebih menghargai karya-karya musisi Tanah Air dan bangga dengan lagu-lagu Indonesia.

Baca juga: Shafira Veliza debut di industri film Indonesia lewat "Start Over"

Baca juga: Saat K-pop tak sepenuhnya diterima di industri musik AS

Baca juga: Peluang berkarier di industri musik era digital

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022