Terbukti dari tanaman-tanaman, yang enggak ditanam saja timbul
Jakarta (ANTARA) - Ketua Rukun Tetangga 012/RW04 Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara Topas Juanda mengatakan tanah yang dibawa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur, berasal dari lahan yang subur di Kampung Akuarium.

"Satu titik saja, di titik yang saya pegang. Kalau kita lihat, tanah Kampung Akuarium itu subur. Terbukti dari tanaman-tanaman, yang enggak ditanam saja timbul, kayak buah timun suri dan lain-lain timbul," kata Topas kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin.

Baca juga: Wagub DKI minta tidak masalahkan pilihan tanah Kampung Akuarium

Ia berharap tanah yang dibagikan untuk Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur membawa kebaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat kecil.

Setiap gubernur di Indonesia ditugaskan untuk membawa tanah dan air dari provinsi masing-masing. Pada Minggu (13/3) siang, Anies dan 32 gubernur lain se-Indonesia bersama-sama ke titik nol Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur untuk menyerahkan tanah dan air tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

Anies dalam akun Instagram pribadi yang dipantau Senin, mengatakan tanah Jakarta diambil dari kawasan Kampung Akuarium. Tanah tersebut yang disimpan di titik nol IKN baru Indonesia dalam wadah yang dinamakan Kendi Nusantara.

Baca juga: Tanah dari Kota Tua dinilai lebih tepat dibawa ke IKN

Pengambilan tanah dari Kampung Akuarium, kata Anies, menjadi simbol kembalinya cita-cita dasar pendirian Republik Indonesia yaitu melindungi setiap tumpah darah dan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ia berharap pembangunan IKN nanti akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan.

"Tanah yang dicangkul oleh para Ibu ini diantarkan ke lahan yang kelak akan dibangun kota baru, yang kelak menjadi ibu kota, yang diharapkan jadi kota yang mencerminkan cita-cita mendasar atas republik ini," kata Anies.

Baca juga: Anies bawa tanah Kampung Akuarium ke IKN Nusantara

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022