Jakarta (ANTARA News) - Mantan hakim pengadilan tinggi, Roderick Howie, berada dalam pengaruh alkohol serta obat anti depresi dan insomnia ketika mengalami kecelakaan mobil yang dahsyat Mei lalu.

Mantan hakim ternama itu mengaku bersalah karena telah menyetir dalam keadaan mabuk pada Juni lalu. Roderick, yang saat itu hendak menuju pantai, menyalip truk gandeng dan menabrak sebuah mobil sesaat setelah keluar dari rumahnya di sebelah barat laut Sydney.

Hakim pengadilan Ryde Local, Daniel Reiss, menjatuhkan hukuman kepada Roderick untuk melakukan kegiatan pelayanan masyarakat selama 100 jam dan mencabut ijin mengemudinya selama enam bulan.

Pengacara Roderick mengatakan pada malam sebelum kecelakaan kliennya mengonsumsi obat anti depresi dan tekanan darah tinggi, termasuk juga valium dan pengatur suasana hati.

Kepolisian setempat mengatakan Roderick baru melewati dua jalan dari rumahnya di Beecroft sebelum menyalip truk gandeng di Beecroft Road. Sekitar 15 meter kemudian, Roderick tidak dapat menghindari tabrakan dengan sebuah mobil yang terjadi di dekat lampu rambu lalu lintas hingga kemudian menabrak kendaraan lain lagi.

Tidak ada korban luka berat dalam kecelakaan itu.

Petugas yang mendatangi tempat kejadian mengatakan bahwa Roderick berjalan sempoyongan dengan wajah memerah dan mata berair. Kepada polisi, Roderick mengaku minum sebotol anggur merah antara pukul 19.00 hingga 23.00 waktu setempat, pada malam sebelum kecelakaan.

"Untungnya tidak ada yang mengalami luka berat dalam kecelakaan tersebut," kata hakim Daniel.

Sungguh ironis, ketika sedang menjabat sebagai hakim pengadilan tinggi, Roderick justru dihukum karena menyetir dalam keadaan mabuk. Dalam sidang tersebut terungkap bahwa Roderick telah mengonsumsi obat anti depresi dan obat tidur selama bertahun-tahun.

Roderick mengaku malu dan menyesal akibat keteledorannya. Dia akhirnya mengundurkan diri dari sejumlah badan hukum tempatnya bekerja, termasuk New South Wales Sentencing Comission.
(SDP-05)

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011