Palu (ANTARA News) - Aksi penembakan oleh sekelompok orang tak dikenal kembali terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengakibatkan seorang kritis dan segera dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan pertolongan. William (60), pemilik Toko Agung di Jalan Monginsidi Palu yang menjadi korban penembakan saat situasi kota sedang sepi karena memasuki waktu Sholat Jumat atau sekitar pukul 12:45 Wita itu, menderita luka tembak di bagian kepala dan leher. Wartawan ANTARA, Khaeruddin, dari lokasi kejadian melaporkan, akibat aksi penyerangan bersenjata ini, sejumlah toko di kawasan Pusat Perbelanjaan Monginsidi yang dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP) segera menghentikan kegiatan jual-belinya dan menutup pintu rapat-rapat. Sementara para pengendara bermotor dan pejalan kaki yang melewati kawasan ini hingga kini masih silih berganti menyinggahi lokasi kejadian, guna menyaksikan dari dekat TKP yang sudah dipasangi Police Line dan mendapatkan penjagaan ketat aparat keamanan. Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs Oegroseno dan Kapolresta Palu AKBP Drs Guntur Widodo berserta sejumlah pejabat kepolisian setempat seusai Sholat Jumat di masjid yang berbeda segera meluncur ke lokasi kejadian untuk memimpin langsung olah TKP. Belum diketahui secara pasti penyebab aksi penembakan tersebut, namun seorang saksi mata yang selamat mengungkapkan ihwal kejadian ketika dua dari sekitar empat orang bersenjata ini memasuki toko dan memaksa pemiliknya segera menyerahkan uang dan perhiasan. "Karena permintaan orang tak dikenal itu diabaikan, seorang di antara pelaku segera mencabut senjata api laras pendek dari balik baju kemudian menembak pemilik toko," katanya, dan menambahkan pelaku juga sempat memecahkan lemari etalasi terbuat dari kaca, namun keburu melarikan diri sebelum berhasil mengambil perhiasan emas. Ope, seorang penjual Voucher di depan Toko Agung, juga mengatakan pelaku sempat mengarahkan senjata ke dirinya sebelum melarikan diri ke arah Selatan. "Ketika itu saya sangat ketakutan dan langsung merunduk karena khawatir para pelakunya nekad menembak saya," tuturnya. Aslan, saksi mata lainnya, mengatakan dua pelaku yang keluar dari dalam Toko Agung masing-masing membawa senjata api laras pendek, namun wajah mereka tidak terlihat jelas karena tertutup helm standar yang dikenakan. Seketika itu dua rekannya yang lain mengendarai sepeda motor jenis Yamaha RX-King dan Suzuki Satria berwarna gelap menjemput mereka dan kemudian melarikan diri ke arah Selatan. Polisi juga terlihat sibuk meminta keterangan sejumlah orang yang berada di TKP, termasuk keluarga korban William. Aksi penembakan oleh orang tak dikenal di Kota Palu merupakan ke lima kalinya kurun dua tahun terakhir, yakni setelah penembakan jaksa Ferry Silalahi, penembakan jemaat Gereja Effhata yang menewaskan tiga orang termasuk pendeta Susianti Tinulele, penembakan di Gereja Immanuel dan Gereja Anugerah.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006