Jakarta (ANTARA) - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) meluncurandi Medan pada Jumat (18/3). Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, bersama Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani menekan tombol tanda peluncuran, yang sekaligus menandakan bahwa ITSI telah resmi berdiri. 
 
ITSI dikelola oleh PT LPP Agro Nusantara, anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang bergerak di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). ITSI saat ini memiliki 6 program studi, yaitu Program Sarjana (S1) Agribisnis, Proteksi Tanaman, Sistem dan Teknologi Informasi, Teknik Kimia, Budidaya Perkebunan, dan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan. 
 
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani menyatakan, pembentukan ITSI merupakan salah satu upaya pengembangan SDM untuk berkiprah di lingkup perkebunan kelapa sawit melalui Perguruan Tinggi di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara. 
 
"ITSI merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan industri kelapa sawit," ujarnya. 
 
Dalam Peluncuran ITSI ini, turut terselenggara Seminar, Lokakarya Nasional, Pelatihan Petani, Pameran (Expo), dan Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan beberapa instansi. Rangkaian acara tersebut berlangsung pada Kamis hingga Jum’at (10-11/3) di Kampus ITSI, Jl. Willem Iskandar, Komplek LPP Agro Nusantara Medan. 
 
“Capaian pembelajaran di ITSI harus sejalan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbud Ristek. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif", ujar Rektor ITSI, Aries Sukariawan. 
 
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berharap agar ITSI mampu menjalankan fungsi sebagai pusat pendidikan, riset, dan inovasi kelapa sawit unggulan di Indonesia. Sehingga akselerasi pembangunan industri kelapa sawit dari hulu ke hilir semakin pesat dan mampu membangun ketahanan pangan nasional serta mewujudkan ekonomi berkelanjutan. 
 
“Perguruan Tinggi sepantasnya melahirkan dan menciptakan civitas akademika yang terpelajar, memiliki semangat, pemikiran yang kreatif, mandiri, dan inovatif agar dapat membangun bangsa di berbagai sektor khususnya sektor perkebunan kelapa sawit.”, pungkas Abdul Ghani.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022