Jakarta (ANTARA News) - Perbaikan Tol Cipularang saat ini mendekati tahap penyelesaian di tujuh titik yang direkomendasikan tim independen Departemen Pekerjaan Umum diperkirakan selesai Senin (14/2). "Meskipun selesai namun kewenangan untuk membuka Tol Cipularang sepenuhnya diserahkan Menteri PU," kata Direktur Utama PT Jasa Marga, Syarifuddin Alambai di Jakarta, Minggu. Sebelumnya dalam jumpa pers Sabtu (11/2) Alambai mengatakan, banyak komentar pakar dan ahli mengenai Cipularang yang membuat takut masyarakat yang akan menggunakan tol yang menghubungkan Jakarta-Bandung padahal apabila rambu-rambu dipatuhi keselamatan tetap terjamin. Apabila dibandingkan Tol Jakarta-Cikampek yang jalannya relatif lurus justru kecelakaannya lebih tinggi enam kali lipat dibandingkan Tol Cipularang sejak dioperasikan, kata Alambai. Alambai menyatakan kesediaanya untuk membebaskan masyarakat dari pungutan tarif saat masuk Tol Cipularang ketimbang harus ditutup, namun keputusan semua itu diserahkan kepada Menteri PU. Dia juga menyayangkan pernyataan Ketua Tim Independen Departemen Pekerjaan Umum Basuki Hadimulyono yang dapat menimbulkan persepsi yang salah dimasyarakat yang menyebutkan faktor keamanan 1,1 di bawah ketentuan 1,3 membahayakan lalulintas. "Padahal yang dimaksud 1,3 itu adalah kekuatan jalan saat kondisi optimum, dengan demikian saat terjadi longsor berarti faktor kekuatan jalan kurang dari itu bisa 1,1. Jadi jangan disalah artikan seolah-olah seluruhnya tidak memenuhi syarat lalulintas," kata Alambai. Kemudian menyangkut perbaikan dalam longsor sebelumnya yang tidak memenuhi persyaratan seperti diutarakan salah seorang anggota tim Prof. Wiratman dari ITB, Alambai mengatakan tidak sependapat karena memang belum selesai 100 persen dan masih dalam proses penyelesaian. Lebih lanjut dijelaskan, dari segi lalulintas Tol Purwakata-Bandung-Cileunyi aman untuk dilalui termasuk kendaraan seperti bus yang menghubungkan Jakarta-Bandung. Lagi pula jalan tol merupakan jalan alternatif kalau tidak merasa nyaman lewat jalan non tol. Menurut Alambai, kalaupun terjadi longsor tidak terjadi sekaligus tetapi bertahap seperti kejadian di kilometer 96.800 saat awal kejadian sudah ada tanda-tanda keretakan pada tanggal 4 Desember, 8 Desember perintahkan pekerjaan, tetapi karena tertunda akibat cuaca tanggal 29 Januari longsor. Terkait hal itu PT Jasa Marga telah menunjuk Pimpinan Proyek Perawatan Jalan Tol Cipularang yang melaporkan telah menyelesaikan pekerjaan di tujuh lokasi yang direkomendasikan Tim Independen Departemen PU. Ke tujuh titik itu mencakup Batudatar Km 91.400 dan Km 91.900, Lebak Ater Km 96.900, Bukit Indah 70.600, Sadang Km 74.500, Darangdan Km 91.500, Tegal Nangklak Km 83.000 - 84.000 yang saat ini sedang dikerjakan dan diharap selesai dalam waktu dekat. Dalam pemberitaan pemerintah sendiri tidak ada kesepakatan mengenai waktu perbaikan pihak tim mengatakan perbaikan butuh 1-2 bulan sedang Menteri PU sendiri saat kunjungan ke Cipularang bersama Presiden kemungkinan hanya 1 minggu sampai 10 hari. PT Jasa Marga, menurut Alambai juga telah mengerahkan segenap ahlinya untuk melihat kalau-kalau masih ada kerusakan untuk dilakukan perbaikan salah satunya pekerjaan galian di Cilame Purwakarta. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006