Boston (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka naik pada perdagangan berombak pada Kamis pagi waktu setempat, dan harga minyak bergerak mundur karena investor memantau pertemuan para pemimpin NATO yang membahas invasi Rusia ke Ukraina.

Perusahaan teknologi mengangkat indeks saham AS lebih tinggi pada pembukaan perdagangan setelah penurunan tajam di sesi sebelumnya, dengan Indeks Komposit Nasdaq yang sarat teknologi naik 87,50 poin atau 0,63 persenmenjadi 14.010,10.

Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 186,1 poin atau 0,54 persen menjadi 34.544,6 dan Indeks S&P 500 untung 30,38 poin atau 0,68 persen menjadi 4.486,62.

Sedangkan Indeks Stoxx Eropa menurun 0,2 persen dan indeks MSCI, yang tidak lagi mencakup perusahaan Rusia, meningkat 0,25 persen hari ini.

Pertemuan para pemimpin Barat di Brussel pada hari Kamis sepakat untuk memperkuat pasukan mereka di Eropa Timur, meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan memperketat sanksi mereka terhadap Rusia ketika serangan Moskow memasuki bulan kedua.

Sementara dolar AS bergerak datar, dengan yen Jepang jatuh ke level terendah sejak 2015, karena konflik dan ekspektasi pengetatan bank sentral membuat investor berhati-hati.

Beberapa pembuat kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pada Rabu mengisyaratkan bahwa mereka siap untuk mengambil tindakan yang lebih agresif untuk menurunkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga setengah poin pada pertemuan kebijakan berikutnya pada Mei.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Kamis bahwa dia telah memperkirakan kenaikan suku bunga tujuh perempat poin tahun ini untuk membantu mengendalikan inflasi, tetapi memperingatkan agar tidak melangkah terlalu jauh.

Sementara anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa (ECB) Belanda Frank Elderson mengatakan dia tidak akan mengesampingkan ECB juga menaikkan suku bunga tahun ini.

Antisipasi kenaikan suku bunga bank sentral membantu mendorong kembali penjualan di pasar obligasi yang resah sepanjang tahun seiring meningkatnya inflasi global dan tanda-tanda bahwa bank sentral perlu menaikkan suku bunga.

Acuan obligasi AS 10-tahun naik 3,4 basis poin menjadi 2,355 persen dan Bunds Jerman naik lebih dari 0,52 persen, sementara pasar minyak dan gas juga tetap gelisah di tengah semua ketidakpastian geopolitik.

Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu, mengatakan Moskow akan mencari pembayaran dalam rubel untuk gas yang dijual ke negara-negara "tidak ramah", mengguncang pasar energi, meskipun Presiden Italia Mario Draghi mengatakan pihaknya berencana untuk tetap membayar dalam euro.

Harga minyak mentah turun pada hari Kamis karena AS dan sekutunya membahas kemungkinan pelepasan minyak lebih lanjut.

Setelah naik lebih dari 5 persen pada Rabu, minyak mentah AS turun 0,76 persen menjadi 114,06 dolar AS per barel dan Minyak Brent berada di 120,44 dolar per barel atau turun 0,95 persen.

Sedangkan harga emas di pasar spot naik 1,1 persen menjadi 1.963,98 dolar per ounce.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022