Mandalika (ANTARA) - Kementerian BUMN bersama Pegadaian, Jasa Marga dan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar program Bakti BUMN di Mandalika Lombok pada 25-27 Maret 2022. Program Bakti BUMN merupakan Employee Volunteering Program yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepedulian Pegawai BUMN terhadap masyarakat dan lingkungan melalui keterlibatan aktif sebagai relawan dalam pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di masing-masing BUMN maupun lintas BUMN.

ANTARA

Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok merupakan program perdana yang membuka rangkaian pilot project Program Bakti BUMN yang diselenggarakan di tiga dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas: Mandalika, Sumba dan Danau Toba.

Turut hadir dalam program Bakti BUMN di Mandalika Lombok Plt Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Asdep TJSL) Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono, Kepala Divisi Corporate Social Responsibility (CSR) Pegadaian Rully Yusuf, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dan Vice President Corporate Secretary ITDC I Made A. Dwiatmika.

“Pilah Sampah Untuk Mandalika Maju” dipilih menjadi tema utama dalam Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok. Secara keseluruhan, 10 peserta terpilih dari BUMN di seluruh Indonesia mengikuti rangkaian kegiatan pemilahan sampah yang mendatangkan manfaat lebih kepada masyarakat. Acara dimulai dari pembekalan teori, praktik hingga sosialisasi kepada masyarakat mengenai pemilahan sampah melalui Bank Sampah Putri Nyale yang merupakan fasilitas hasil kolaborasi TJSL antar BUMN.

Plt. Asdep TJSL Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono yang hadir dalam pambukaan Program Bakti BUMN mengatakan bahwa, para relawan terpilih dalam kegiatan ini akan meningkatkan engagement dan skill individu para peserta masing-masing, sekaligus turut memberikan wawasan dan ilmu baru kepada masyarakat sekitar.

“Kita berharap, setelah para relawan Program Bakti BUMN kembali ke BUMN masing-masing, mereka dapat semakin meningkatkan kinerjanya. Tidak hanya itu, kami juga berharap nantinya program TJSL dari BUMN masing-masing akan bisa dijalankan lebih baik lagi dan semakin memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” jelas Edi.

ANTARA

Senada dengan Edi, Kepala Divisi CSR Pegadaian Rully Yusuf mengatakan bahwa, para relawan dapat membantu meningkatkan pemahaman warga sekitar akan pengelolaan sampah yang baik, sehingga bisa menekan kebiasaan membuang sampah sembarangan serta sekaligus mendapatkan manfaat lebih dari kegiatan memilah sampah di Bank Sampah Putri Nyale.

“Untuk itulah sosialisasi yang kami lakukan dimulai dari penanaman nilai, kebiasaan dan aturan dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menggunakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) terutama dalam mengelola sampah rumah tangga. Kehadiran Bank Sampah diharapkan dapat mendukung minat masyarakat dalam memilah sampah di rumah untuk kemudian dikelola di Bank Sampah,” ujar Rully.

Di hari pertama, Jumat (25/03), para relawan dipastikan mendapatkan bekal ilmu mengenai program TJSL BUMN, Sustainable Development Goals (SDGs) hingga materi mengenai pemilahan sampah dengan mengikuti inkubasi yang diisi oleh para pemateri dari BUMN. Lokasi sosialisasi pertama yang disasar para relawan adalah SD Negeri 01 Kuta Mandalika untuk para siswa dan para ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengenai bahaya sampah serta proses praktik pemilahan sampah. Kegiatan berlanjut menuju Kantor Desa Kuta-Mandalika untuk memberikan bantuan fasilitas Bank Sampah Putri Nyale sekaligus melakukan proses serah terima simbolis para relawan kepada perangkat desa.

Corcom and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menyampaikan program Bakti BUMN di Mandalika Lombok selaras dengan komitmen Jasa Marga untuk berkontribusi pada kehidupan masyarakat melalui program Creating Shared Value (CSV), yaitu menciptakan manfaat bersama dan pada saat yang sama juga memastikan keberlanjutan bisnis Perusahaan.

“Di tahun ini, manfaat dari program CSV semakin lengkap dengan kehadiran para relawan terpilih dalam program Bakti BUMN. Di sini mereka akan mendengarkan berbagai masukan dari masyarakat dan perangkat desa serta sekaligus menjadi agent of change para BUMN sehingga dapat mempengaruhi warga sekitar. Ini merupakan wujud nyata kami dalam mendukung pelaksanaan program TJSL ke arah yang lebih baik sesuai panduan ISO 26000 dan tercapainya SDGs,” tutur Heru.

Selanjutnya di hari kedua, Sabtu (26/03), para relawan diberi kesempatan untuk ikut belajar kepada para pengurus Bank Sampah untuk mengoperasikan Bank Sampah Putri Nyale. Di kesempatan ini, para relawan turut melayani masyarakat yang hadir di lokasi Bank Sampah dengan ikut memilah sampah yang dibawa oleh warga sekitar, melakukan penimbangan dan pencatatan nilai sampah hingga melakukan konversi nilai sampah ke dalam tabungan emas. Sosialisasi dan praktik pemilahan sampah ini lebih masif lagi karena para relawan dibagi dalam tiga kelompok dan menyasar tiga desa lainnya yaitu Desa Mertak, Desa Sukadane dan Desa Rembitan yang ditargetkan masuk dalam target selanjutnya untuk pembangunan Bank Sampah.

Di hari terakhir, Minggu (27/03) para relawan dijadwalkan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di Pantai Seger bersama karyawan BUMN lainnya dan warga sekitar untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, para relawan juga diberi kesempatan untuk berkunjung ke Sirkuit Mandalika. VP Corsec ITDC I Made Agus Dwiatmika menjelaskan, peran aktif para relawan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat bisa menjadi jembatan bagi Kementerian BUMN dan BUMN untuk menghadirkan program-program TJSL selanjutnya yang melibatkan masyarakat sekitar.

“Diharapkan, fasilitas Bank Sampah dan rangkaian program Bakti BUMN ini mengubah pemikiran dan perilaku masyarakat. Tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan sekitar, masyarakat ditargetkan mampu untuk bisa menjadikan sampah menjadi barang yang bernilai lebih sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat akan keberadaan Bank Sampah Putri Nyale yang berlokasi di Kantor Desa Kuta-Mandalika ini di tengah-tengah mereka” ujar Made yang akrab disapa Apong.

Salah satu relawan Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok yang berasal dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Muhammad Ikbal, menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian BUMN, Pegadaian, Jasa Marga dan ITDC atas pengalaman yang diberikan dalam Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok.

“Saat melihat informasi program ini di media sosial, saya sangat tertarik dan lansung mendaftar untuk ikut program. Setelah terpilih dan mengikuti Program Bakti BUMN di Mandalika Lombok ini saya benar-benar merasakan pengalaman yang sangat bermanfaat. Selain ikut memberikan edukasi pemilahan sampah, kami juga mengikuti kegiatan masyarakat, mendapatkan orang tua asuh yang memberikan saya pengetahuan lokal yang juga bermanfaat disini,” ujar Ikbal.

Ikbal juga menambahkan seluruh pengetahuan yang didapatkannya akan ia bawa ke dalam Perusahaan tempatnya bekerja sebagai insan BUMN, sehingga bisa memberikan warna baru bagi program-program TJSL yang dijalankan oleh PT Pelindo. Selain itu, interaksi para peserta dengan Menteri BUMN Erick Thohir melalui Live Instagram juga memberikan pengalaman tersendiri bagi seluruh relawan Program Bakti BUMN.

“Nantinya Menteri BUMN akan mengumpulkan seluruh peserta Program Bakti BUMN dari semua wilayah baik itu Mandalika, Danau Toba maupun Sumba untuk kemudian diberikan pembinaan lebih lanjut, agar setelah pulang nanti bisa memberikan kontribusi lebih bagi BUMN masing-masing,” tutup Ikbal.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022