Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Moerdiono menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Gleaneagles, Singapura, Jumat pukul 18.40 WIB setelah 17 bulan menderita komplikasi penyakit.

Jenazah mantan Menteri Sekretaris Negara era Orde Baru itu akan dipulangkan ke Indonesia pada Sabtu, 8 Oktober 2011, kata pengacara keluarga Moerdiono, Henry Yosodiningrat, ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat malam.

Ia mengatakan, pada Jumat malam jenazah Moerdiono disemayamkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura. "Malam ini jenazah sudah dimandikan dan dishalatkan di KBRI," ujarnya.

Dua anak Moerdiono, lanjut Henry, menghadiri acara penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada negara di KBRI Singapura. Henry memastikan Moerdiono yang dikenal dekat dengan mantan Presiden Soeharto itu akan dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta, pada Sabtu.

Informasi sampai Jumat malam, menurut dia, jenazah Moerdiono direncanakan langsung dibawa ke TMP Kalibata setibanya di Tanah Air tanpa disemayamkan di rumah duka terlebih dahulu. Namun, Henry tidak dapat memastikan pada pukul berapa jenazah Moerdiono tiba di Indonesia pada Sabtu.

"Itu yang saya belum terima informasinya. Tapi sampai saat (Jumat malam) ini rencananya akan langsung dimakamkan di Kalibata begitu tiba di Tanah Air," katanya.

Sementara itu Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene mengatakan, belum mengetahui detil dari pengaturan pemulangan jenazah mantan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono dari Singapura.

"Saya belum tahu detil pengaturannya," kata Michael saat dihubungi melalui telepon di Jakarta, Jumat malam, mengenai rencana pemulangan jenazah Moerdiono.

Sebelumnya, sejumlah media dalam jaringan dengan mengutip putri almarhum, Ninuk Mardiana Pambudy menyebutkan Moerdiono sudah dua bulan menjalani perawatan di Singapura.

Sementara itu di kediaman Moerdiono, di jalan Sriwijaya No. 23 Jakarta, pada Jumat malam kosong dan tidak terlihat aktivitas. Penunggu rumah, Maman, saat ditemui ANTARA di Jakarta, Jumat malam, mengatakan bahwa dia tidak mengetahui informasi mengenai tempat dimana jenazah almarhum Moerdiono akan disemayamkan,

Moerdiono lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, 19 Agustus 1934. Ia menjabat Mensesneg selama dua periode, yaitu dalam Kabinet Pembangunan V (21 Maret 1988-17 Maret 1993) dan Kabinet Pembangunan VI (17 Maret 1993-16 Maret 1998).

Pendidikan yang diikuti Moerdiono adalah Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di Malang (1957), Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta, (1967) dan Wajib Militer.

Sementara karirnya adalah sebagai Staf Sekretariat Negara (1966), Asisten Menteri Sekretaris Negara Urusan Khusus (1972). Selanjutnya ia dipercaya menjadi Sekretaris Kabinet (1981), Menteri Muda Sekretaris Kabinet (1983-1988) dan Menteri Negara Sekretaris Negara (1988-1993 dan  1993-1998).

Moerdiono menerima penghargaan Bintang Yudha Dharma Nararya (1986), Bintang Mahaputera Adipradana (1987), dan Doktor Honoris Causa dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya 1994.

Moerdiono aktif juga pernah sebagai Ketua PB Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB Pelti) dan Ketua Panitia Koordinasi Kerja Sama Teknik Luar Negeri. Semasa hidupnya dia juga dikenal sebagai penggemar lagu dangdut.

(T.U002/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011