Koresponden ANTARA di Balikpapan, Minggu, melaporkan ajakan tersebut merupakan salah satu rekomendasi Munas IV P-KB PII di "kota minyak" Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), 7 - 10 Oktober 2011.
Peserta Munas IV P-KB PII menilai gerakan komunisme (paham komunis) yang dulu dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu, mulai menggejala dengan beragam "baju baru" mereka tapi intinya sama yakni anti-Tuhan.
"Apalagi paham anti-Tuhan (atheisme) itu sangat bertentangan dengan Pancasila yang menjadi dasar negara serta pandangan hidup bangsa Indonesia," demikian rekomendasi Munas IV P-KB PII.
Karena itu pula, Munas IV P-KB PII meminta agar pemerintah lebih tegas dan tetap konsisten dalam menegakkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelarangan komunisme di Indonesia.
Hal itu, karena gerakan komunisme gaya baru itu cukup membahayakan dan mengancam ketahanan generasi bangsa Indonesia serta mengoyak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain itu, Munas IV P-KB PII merekomedasikan, perlunya peningkatan peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam melakukan perlindungan terhadap anak-anak.
Rekomendasi lainnya, berkaitan dengan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang dalam pelaksanaannya perlu pengawasan secara intens, terutama yang berhubungan dengan pendidikan agama Islam.
Selain mengeluarkan sejumlah rekomendasi, Munas IV P-KB PII juga melakukan beberapa perubahan dalam sistem keorganisasian tersebut, antara lain mengenai Anggaran Dasar.
Sebagai contoh masa kepengurusan dari tingkat pusat sampai terbawah atau ranting, dalam Anggaran Dasar P-KB PII sebelumnya selama tiga tahun, diubah menjadi empat tahun.
Munas tersebut juga secara aklamasi berhasil memilih Soetrisno Bachir menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat P-KB PII menggantikan Dr Tanri Abeng, MBA.
Sebelum mengakhiri kegiatan Munas IV P-KB PII, juga diadakan "dialog kebangsaan" dengan topik "Merajut Kebersamaan, Menuju Indonesia Sejahtera" dengan menampilkan sejumlah pembicara, antara lain mantan Wapres HM Jusuf Kalla.
(T.KR-SHN/E011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011