Majene (ANTARA News) - Warga Kecamatan Tubo Sendana Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat masih bertahan di lokasi pengungsian pascagempa berkekuatan 4,3 skala richter di wilayah itu Selasa malam (11/10).

Pemantauan di Majene, Rabu, warga yang bermukim di pesisir pantai Tubo Sendana Kabupaten Majene mengungsi ke wilayah pegunungan di sekitar wilayah itu.

Warga berbondong bondong ke atas bukit bersama sanak keluarga mereka, membawa barang berharga, meninggalkan pemukimannya, dan tetap bertahan sementara hingga saat ini.

Mama Yudi salah seorang warga mengatakan, warga mengungsi karena takut terjadi tsunami pascagempa.

"Warga takut sehingga mengunsi ke gunung karena air laut juga tampak surut sekitar 50 kilometer kearah pantai sebagai tanda akan terjadinya tsunami, makanya masyarakat memilih mengunsi ketempat aman diatas gunung," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat tidak akan kembali kepemukiman mereka sampai ada kepastian bencana tsunami tidak akan terjadi dan melanda wilayah pesisir Kabupaten Majene.

Gempa di Majene yang berkekuatan 4,3 skala richter terjadi pada pukul 19.43 wita Selasa malam (11/10)

Titik gempa itu berada pada 3,16 lintang selatan dan 118.89 bujur timur dan berpusat dikedalaman laut 38 kilometer berada pada arah posisi barat laut.

Kepala Pelayanan Data Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Majene menyatakan, gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Sehingga ia meminta agar masyarakat yang mengungsi pascagempa kembali kepemukimannya karena bencana tsunami tidak akan terjadi.

(KR-MFH/S016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011