Manager Proyek Venue Atletik dari PT Prambanan Dwipaka, Tejo Kuncoro, di Palembang, Selasa, mengatakan pembangunan fasilitas olahraga atletik tersebut telah sesuai dengan ketentuan Federasi Atletik Internasional (IAAF) dan tentu berhak mendapatkan sertifikat.
Sesuai dengan komunikasi terakhir dengan IAAF, sertifikat tersebut akan diserahkan paling lambat akhir bulan ini, kata dia.
Dia menjelaskan, semula venue atletik itu belum memenuhi standar IAAF, karena panjang tribun hanya 42 meter.
Namun, setelah didiskusikan dengan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, tribun itu pada Agustus lalu ditambah menjadi 90 meter, ujar dia lagi.
Tejo menambahkan, lintasan atletik juga menjadi penentu utama diterbitkan sertifikat IAAF.
Lintasan itu terbuat dari karet sintetis dan berstandar internasional, ujar dia.
Ia mengemukakan pula, pada pekan ini peralatan penghitung skor dan foto finish akan tiba, dan waktu pemasangannya sekitar tujuh hari.
Menyusul kedatangan peralatan itu, berarti persiapan venue atletik untuk SEA Games dipastikan mencapai 100 persen, kata dia pula.
Dia menjelaskan, saat ini penyelesaian proyek tersebut baru sekitar 95 persen, dan ditargetkan akhir Oktober tidak ada lagi yang dikerjakan.
Ia mengakui, keterlambatan pembangunan venue tersebut karena kekurangan dana.
Meskipun demikian, saat ini mereka sangat berbangga dengan dana yang minim, justru proyek tersebut tetap bisa segera diselesaikan.
Apalagi, venue atletik tersebut merupakan salah satu arena yang telah diujicoba, sehingga dinilai layak digunakan untuk SEA Games.
Kehadiran Wakil Presiden Boediono yang langsung mencoba lintasan atletik tersebut, beberapa waktu lalu, juga menjadi bukti kesiapan venue tersebut, kata Tejo lagi.
Sumsel akan menjadi pelaksana dan tuan rumah pertandingan 21 cabang olahraga pada SEA Games ke-26, 11-22 November 2011, dengan sebagian cabang lainnya dipertandingkan di Jakarta.
Kota Palembang, ibu kota Sumsel, juga menjadi tempat pembukaan dan penutupan SEA Games yang diikuti sebelas negara di Asia Tenggara. (ANT-037)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
