Inklusi keuangan ini sangat strategis dalam pemberdayaan pesantren untuk meningkatkan kesejahteraan Kyai, pengurus, santri dan masyarakat sekitar pesantren
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong akselerasi inklusi keuangan di Pondok Pesantren sebagai salah satu upaya mencapai target inklusi keuangan di Indonesia sebesar 90 persen pada 2024.

Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan akselerasi inklusi keuangan ini tidak hanya akan menyejahterakan warga Pondok Pesantren melainkan juga masyarakat sekitar.

“Inklusi keuangan ini sangat strategis dalam pemberdayaan pesantren untuk meningkatkan kesejahteraan Kyai, pengurus, santri dan masyarakat sekitar pesantren,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Tingkat inklusi keuangan di Indonesia sendiri telah mencapai 83,6 persen pada 2021 yakni berarti lebih tinggi dari 2020 yang sebesar 81,4 persen namun indeks literasi keuangan di Indonesia masih rendah.

Upaya akselerasi literasi dan inklusi keuangan ini salah satunya dilakukan bagi pesantren Mansyaul Huda 02 dan pesantren Al-Islah di Tuban, Jawa Timur yang difasilitasi oleh Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI).

Edukasi dan sosialisasi di lingkungan pesantren sangat penting karena Indonesia memiliki lembaga pesantren yang sangat besar yakni lebih dari 30 ribu pesantren.

Sebagian pesantren pun memiliki potensi di bidang pertanian, peternakan, perikanan serta Usaha Mikro Kecil (UKM).

Wakil Bupati Tuban Riyadi meminta agar sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dapat terus direalisasikan.

“Diharapkan forum-forum seperti ini dapat mendorong akselarasi inklusi keuangan dan memberikan nilai tambah ekonomi di level rumah tangga,” ujar Riyadi.

Kegiatan edukasi dan sosialisasi tersebut juga merupakan hasil kolaborasi dengan mitra keuangan inklusif antara lain Perum Bulog, LPDB-KUMKM, PT Permodalan Nasional Madani, PT Pupuk Indonesia, PT Telkom dan Unit Usaha Syariah PT Pegadaian.

Baca juga: Wapres dukung inklusi keuangan digital berbasis bank syariah
Baca juga: Fintech dinilai bisa bantu capai target inklusi keuangan 90 persen

Baca juga: Danareksa Finance dorong percepatan inklusi keuangan untuk UMKM
 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022