Ternate (ANTARA) - Nasi Jaha menjadi salah satu takjil favorit warga Ternate, Maluku Utara (Malut), saat berbuka puasa yang berbahan beras ketan, dicampur dengan santan kelapa cara masak dengan dibakar di dalam bambu.

"Nasi jaha selama bulan Ramadhan menjadi takjil favorit kami di dalam rumah, karena rasanya sangat enak jika dimakan dengan ikan panggang atau ikan goreng," kata salah seorang warga Ternate, Suriani di Ternate, Kamis.

Dia mengatakan nasi jaha ini setiap hari dibelinya dengan harga Rp25.000. Takjil itu selain rasanya enak, juga mengenyangkan.

Sementara itu, Salah seorang penjual nasi jaha di Kawasan Masjid Raya Al-Munawwar Ternate, Nurhayati menjelaskan setiap bulan Ramadhan  fokus untuk menjual nasi jaha, karena takjil tersebut selalu diburu warga saat berbuka puasa.

Baca juga: Jejak Islam di Spanyol dalam menu spesial Ramadhan

Baca juga: Dadar jiwo Palembang kuliner langka yang jadi buruan saat Ramadhan


"Kami memasak nasi jaha sebanyak 40 bambu dan dijual per bambu seharga Rp60.000, sedangkan untuk bentuk ukuran kecil dijual seharga Rp2.000 per potong, tetapi semua habis diburu warga," kata Nurhayati.

Ia menyatakan dengan jualan nasi jaha setiap hari di dalam bulan Ramadhan bisa meraup keuntungan di atas Rp1 juta, sehingga dia tetap menjaga kualitasnya, karena sudah banyak warga yang tau nasi jaha yang dia jual.

Takjil tradisional lainnya di Ternate yang banyak diminati warga untuk berbuka puasa adalah lalampa dari bahan nasi ketan dicampur santan kelapa dan ikan cakalang, lalu asida dari bahan tepung terigu, santan kelapa dan gula merah.

Minuman favorit selama bulan Ramadhan yang selalu diburu warga adalah air minuman jahe yang dicampur dengan kanari dan gula merah dan susu serta kelapa muda.*

Baca juga: Menikmati hidangan langka warisan Nusantara untuk Ramadhan

Baca juga: Menu Ramadhan - Sambal goreng kentang ati ramaikan Idul Fitri


Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022