Padang (ANTARA News) - Pemberian bantuan langsung tunai (BLT) bagi rakyat miskin yang berasal dari dana kompensasi BBM hanya akan diberikan sampai tahun ini saja, sementara untuk tahun berikutnya bakal diganti dengan program lain yang lebih memberdayakan masyarakat miskin. "Dana BLT hanya sampai tahun ini saja dan setelah itu Depsos akan lebih fokus pada program-program pemberdayaan masyarakat miskin," ujar Menteri Sosial, H. Bachtiar Chamsyah, di Padang, Kamis. Ketika memberikan kuliah umum dalam rangka Lustrum X (50 tahun) Universitas Andalas (Unand) ia menilai pemberian dana BLT tidak cukup dan harus dilanjutkan dengan langkah-langkah pemberdayaan. Mulai tahun 2007 tidak semua masyarakat miskin akan menerima dana BLT. Dana BLT hanya akan diberikan kepada masyarakat miskin tertentu, yakni mereka yang tidak lagi mampu berusaha karena sudah uzur, cacat, sakit kronis atau invalid. Selama tahun 2005 pemerintah melalui Depsos telah menyalurkan dana BLT sebesar Rp18 triliun, sementara untuk tahun 2006 direncanakan penyaluran dana program yang sama sebesar Rp21 triliun. Menurut Mensos, langkah pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya dengan charity. Langkah pemberdayaan dinilai sangat penting dalam penanganan kemiskinan guna memperkuat keberfungsian sosial seseorang. Melalui pendekatan pemberdayaan sosial, kata Bachtiar Chamsyah, masyarakat miskin bebas menentukan sendiri solusi bagi pemecahan masalah kemiskinan mereka. Di antara program pemberdayaan yang akan diluncurkan adalah program bantuan kelompok usaha bersama (KUBE) serta program terobosan melalui kerjasama yang melibatkan orsos, LSM dan dunia usaha. Tentang pentingnya kegiatan berkelompok tersebut, Depsos memandang penyandang masalah kemiskinan sebagai pihak yang mengalami disfungsi sosial. Disfungsi sosial itu harus diubah agar berfungsi secara sosial. Karena itu, dalam KUBE dikenal dua unsur keuntungan yang selalu ditekankan, masing-masing keuntungan ekonomis dan keuntungan sosial. Untuk selanjutnya KUBE diharapkan akan berkembang menjadi lembaga keuangan mikro (LKM) yang juga menjangkau pelayanan kepada penyandang kemiskinan lainnya. "Pada akhirnya KUBE ini diharapkan dapat mengarah kepada upaya pengentasan kemiskinan itu sendiri. Jadi kita tidak lagi memberi `ikan` melainkan memberi `pancing` kepada mereka," demikian Mensos Bachtiar Chamsyah.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006