Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao, selain direncanakan melakukan pertemuan bilateral pada Jumat (17/2) mereka juga akan bertemu dengan para anggota Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP). Menurut keterangan Biro Pers dan Media-Rumah Tangga Kepresidenan, Kamis, seluruh pertemuan akan berlangsung di Istana Tampaksiring, Bali. Presiden akan tiba di Istana Tampaksiring sekitar pukul 12:00 WITA. Pertemuan Presiden Yudhoyono dengan Xanana Gusmao akan dilakukan sekitar pukul 14:30 WITA. Setelah pertemuan tersebut, mereka berdua akan bertemu dengan anggota KKP, yang dibentuk kedua negara pada 9 Maret 2005. Setelah itu, delegasi Indonesia dan Timor Leste akan melakukan pertemuan bilateral. Usai pertemuan bilateral, akan dilanjutkan dengan jumpa pers bersama oleh Presiden Yudhoyono dan Presiden Xanana. Sementara itu, pada hari kedua kunjungan Presiden ke Bali, Sabtu (18/2), Yudhoyono bersama Ibu Negara akan meninjau proyek Garuda Wisnu Kencana. Presiden dijadwalkan tiba kembali di Jakarta pada Sabtu sore. Sebelumnya Menlu Hassan Wirajuda menyatakan, agenda utama yang menjadi topik bahasan Yudhoyono dan Xanana pada 17 Februari adalah masalah laporan CAVR selain masalah bilateral lainnya. Sementara Dino menjelaskan bahwa pertemuan tersebut sangat ditunggu-tunggu Presiden Yudhoyono untuk bisa mengetahui pandangan pemerintah Timor Leste terhadap laporan CAVR yang disampaikan Xanana kepada Sekjen PBB Kofi Annan di New York pada 20 Januari lalu. Laporan CAVR itu antara lain menyebutkan sebanyak 102.800 orang terbunuh selama kurun waktu 1974-1999, khususnya saat pendudukan Indonesia di Timor Leste. Menurut CAVR, kematian tidak hanya karena terbunuh langsung namun juga karena kelaparan dan penyakit saat Timtim menjadi provinsi ke-27 Indonesia. Disebutkan pula, sekitar 85 persen dari pelanggaran HAM dilakukan oleh pasukan keamanan Indonesia sementara sejumlah penyerangan bahkan menggunakan senjata yang dilarang seperti napalm, dan juga pengrusakan yang tidak perlu atas rumah-rumah penduduk.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006