Padang (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie menyatakan kepuasan publik terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipengaruhi situasi dan kondisi yang dihadapi masyarakat .

"Saya melihat kepuasaan terhadap Presiden dapat naik dan turun tergantung situasi sebagaimana terjadi pada periode 2004-2009, saat harga minyak naik tingkat kepuasaan masyarakat menjadi turun," kata Marzuki di Padang, Senin.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang melansir tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden pada Oktober 2011 tinggal 53 persen, dibandingkan pada Januari 2010 yang mencapai 70 persen.

Ia mengatakan saat harga minyak naik tingkat kepuasan terhadap Presiden langsung turun, padahal pemicunya adalah faktor luar seperti naiknya harga minyak dunia dan krisis global.

"Masyarakat tidak mengerti faktor dari luar tersebut karena yang mereka nilai adalah kondisi yang dialami sehari-hari," kata dia.

Menurut dia, yang lebih penting dari hasil survei itu adalah Presiden Yudhoyono konsisten membawa negara ini ke arah yang lebih baik

Saat ditanya apakah hasil survei itu akan mempengaruhi perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu mendatang, ia mengatakan hal itu masih jauh.

"Nanti kita lihat karena hal itu masih lama. Belanda masih jauh," lanjut dia.

Sebelumnya JSI mengadakan survei dengan tema Evaluasi Dua Tahun Pemerintahan SBY dan Preferensi Pilihan Parpol dan Presiden pada 10-15 Oktober 2011.

Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka langsung menggunakan kuisioner kepada 1.200 responden dengan margin of error (tingkat kesalahan) sebanyak 2,9 persen.

Dari survei tersebut publik menilai pemerintahan SBY dan Boediono masih belum dapat keluar dari persoalan ekonomi dan hukum.

Pencapaian pemerintah di dua bidang itu, dinilai masyarakat masih buruk. Porsi terbesar ketidakpuasan publik pada sektor hukum adalah pada kasus-kasus korupsi, yakni mencapai angka 61,8 persen.
(T.KR-IWY/S024)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011