Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia mengajak para perempuan untuk saling mendukung mewujudkan kesetaraan, khususnya bagi perempuan kelompok rentan yang termasuk di dalamnya penyandang disabilitas.

Dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) "Perempuan Berdaya, Bangsa Berjaya," diikuti secara daring di Jakarta, Senin, Angkie mengatakan menjadi perempuan dari kaum milenial, dan berkebutuhan khusus, berhadapan dengan destruksi era yang terus berubah sangatlah sulit.

Baca juga: Pemerintah bersinergi hapus ketimpangan gender perempuan disabilitas

Sebab mereka harus memaksa diri untuk selalu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, ditambah perempuan dari kelompok rentan selalu membandingkan diri dengan perempuan lain yang lebih cantik, pintar, dan hebat, di samping membandingkan diri dengan laki-laki yang lebih dominan.

Apalagi, kata Angkie, banyak ditemukan perempuan di luar kawasan kota besar, yang merasa rendah diri dengan keterbatasan yang mereka miliki.

"Sayangnya banyak sekali perempuan-perempuan kelompok rentan itu tidak menganggap itu sebagai tantangan. Bagaimana kita menembus keterbatasan dan menembus hambatan yang ada," kata Angkie.

Baca juga: Stafsus Presiden dorong penerbitan NIK bagi penyandang disabilitas

Oleh karena itu, Angkie menganggap penting women empower women, atau saling menguatkan sesama perempuan.

"Inilah waktunya kita untuk saling mendukung satu sama lain, bukan untuk saling menjatuhkan satu sama lain," kata dia.

Sayangnya,menurut Angkie, banyak fakta yang terjadi adalah masih banyak perempuan yang saling menjatuhkan satu sama lain.

Baca juga: Stafsus Presiden: Pemerintah komitmen sertakan isu disabilitas di G20

"Jadi ketika kita membandingkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, justru kesetaraan perempuan dan perempuan masih banyak yang saling menjatuhkan. Inilah waktunya kita bersinergi, yuk kita berkolaborasi bahwa perempuan ini bisa maju, dengan saling bergandengan tangan dengan saling mendukung. Tidak men-'judge' (menghakimi) satu sama lain, bahwa perempuan ini bisa setara antarperempuan," kata dia.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022