Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR RI, Lukman Edy, menyatakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di lingkungan BUMN serta CSR di perusahaan-perusahaan swasta bisa dijadikan andalan untuk meningkatkan peran pengusaha dan perusahaan dalam rangka keadilan dan kesetiakawanan sosial.

"Peran itu dalam rangka mengingat besarnya potensi BUMN dan perusahaan perusahaan swasta tersebut," kata Lukman Edy ketika menjadi pembicara di seminar Kesejahteraan Ekonomi Rumah Tangga Melalui Kesetiakawanan Sosial Nasional, oleh IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), memperingati hari kesetiakawanan sosial di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Kamis.

Namun ia mengatakan,  evaluasi dan penggunaan program kemitraan dan CSR ternyata masih mengecewakan. Misalnya perusahaan swasta di DKI Jakarta, baru 55% yang punya program CSR, sementara 45% lainnya tidak perduli.

"Kalau di BUMN melalui PKBL-nya lebih cenderung tertutup dan masyarakat kesulitan mengaksesnya kecuali yang punya hubungan dekat dengan manajemen," kata Lukman.

Dalam kesempatan tersebut Lukman Edy juga mengusulkan agar IWAPI mengambil peran untuk menginisiasi para wanita pengusaha Indonesia, mengorganisir CSR dan bila memungkinkan melembagakannya sehingga lebih kongkrit menggerakkan potensi pengusaha wanita Indonesia.

Sementara itu Ketua IWAPI, Rina Fahmi,  mengatakan ada potensi 40 ribu pengusaha wanita Indonesia, dengan sebahagian besar 80 % di usaha skala Mikro dan Home Industri.

"Oleh sebab itu jika ada program-program CSR akan sangat membantu permodalan usaha skala mikro tersebut," ungkap Rina.

IWAPI, katanya, siap untuk menginisiasi dan melembagakannya, apalagi kemudian bisa dibantu oleh BUMN dan perusahaan-perusahaan skala besar.

Seminar Kesejahteraan Ekonomi Rumah Tangga Melalui Kesetiakawanan Sosial Nasional yang diselenggarakan oleh IWAPI ini dihadiri oleh pengurus pusat dan pengurus daerah se Indonesia, dan peserta KSN (Kesetiakawanan Sosial Nasional) anggota IWAPI binaan BUMN. (Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011