Moskow (ANTARA) - Kyrgyztan dan Tajikistan telah sepakat untuk menarik kembali sebagian pasukan dari perbatasan setelah para penjaga perbatasan dari dua negara Asia tengah itu dua kali terlibat aksi baku tembak pada Selasa (12/4).

Aksi saling tembak tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian bentrokan yang terjadi di perbatasan Kyrgyztan dan Tajikistan, kata kantor berita Interfax.

Kedua pihak mengirim pasukan tambahan ke wilayah perbatasan setelah insiden baku tembak tersebut. Namun,  Kyrgyztan dan Tajikistan telah sepakat untuk menarik pasukan mereka, menurut Interfax yang mengutip badan layanan perbatasan Kirgistan.

Kantor berita itu menyebutkan seorang penjaga perbatasan Tajikistan terluka dalam bentrokan pertama di distrik Leilek,  Kyrgyztan.

Tak lama kemudian, di daerah yang sama, seorang penjaga perbatasan Kyrgyztan terluka parah dalam bentrokan terpisah.

"Penembakan telah benar-benar berhenti ... situasi di perbatasan berada di bawah kendali. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah situasi menegang lagi," kata pejabat senior Kyrgyztan Abdikarim Alimbayev, seperti dikutip Interfax.

Perbatasan antara Kyrgyztan dan Tajikistan, dua negara yang sama-sama menampung pangkalan militer Rusia dan bersekutu erat dengan Moskow, tidak memiliki garis yang jelas. 

Sedikitnya 49 orang tewas dalam pertempuran pada April 2021 yang meningkat dari bentrokan serupa di perbatasan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia perkuat markas militer di Tajikistan

Baca juga: Kyrgyzstan mungkin dukung kekuasaan presiden yang lebih besar


 

Sekjen PBB desak Putin tarik pasukan Rusia

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022