kegiatan seperti ini tidak perlu dilakukan
Makassar (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan menyatakan,  menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum tarawih yang dilakukan sebuah jamaah dan kemudian viral, terkesan melecehkan agama maupun negara.

Sekretaris Umum MUI Sulsel DR KH Muammar Bakry Lc MA menyebut agama maupun negara masing-masing memiliki nilai kesakralan tersendiri dan harus ditempatkan pada proporsinya.

“Sebaiknya kegiatan seperti ini tidak perlu dilakukan agar tidak terkesan melecehkan agama maupun bangsa,” katanya melalui keterangan resminya di Makassar, Jumat.

Dalam video tersebut sejumlah jamaah masjid berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya. Usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya jamaah berdiri dan melanjutkan shalat tarawih bersama.

Baca juga: MUI Sulteng: Jamaah harus gunakan masker saat rapatkan shaf Tarawih
Baca juga: Satgas minta warga bergejala COVID-19 tidak shalat tarawih di masjid

Video berdurasi 2 menit 7 detik itu viral di media sosial. Kemudian dibagikan berkali-kali di aplikasi percakapan WhatsApp dan medsos lainnya.

Seorang pria mengenakan baju koko dan kopiah putih memimpin jamaah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.Terdengar jamaah nampak kompak bernyanyi di dalam masjid dua lantai tersebut.

Perekam video juga memperlihatkan beberapa sudut ruangan masjid. Salah satunya mimbar yang berada di samping ruang imam shalat.

DR Muammar menjelaskan syiar agama yang ditolerir dilaksanakan adalah yang tidak bertentangan dengan syariah dan akal sehat mainstream umat Islam. Syiar yang dimaksud seperti ceramah agama sebelum tarawih, zikir wirid dan sejenisnya.

Meski demikian, Dekan Fakultas Syariah UIN Alauddin Makassar ini mengimbau kepada umat Muslim agar menyikapi masalah ini dengan bijak karena boleh jadi ada oknum tertentu yang sengaja memanfaatkan situasi ini untuk menjatuhkan golongan tertentu.

Baca juga: Korban gempa Kajai Pasaman Barat Shalat Tarawih di mushala darurat

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022