Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan Pomanto, menyatakan prihatin atas keterlibatan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Muh Iqbal Asnan (MIA) terkait kasus pembunuhan, penembakan petugas Dinas Perhubungan, Najamuddin Sewang pada Minggu (3/4).

"Saya prihatin dengan kondisi itu. Karena ini menyangkut keluarga besar Pemkot Makassar. Ini persoalan pribadi. Meski persoalan pribadi kami, beri apresiasi ke kapolres dan jajaran yang berhasil mengungkap dengan cepat," kata Ramdhan di Makassar, Minggu.

Namun demikian, karena ini persoalan 1,5 juta warga Kota Makassar, pria disapa akrab Danny Pomanto menegaskan jangan sampai ada anggapan ada kasus seperti ini terulang kembali.

"Saya juga sedih karena keluarga besar Pemkot Makassar. Terlepas ini, bukan persoalan official tapi pribadi. Setelah penetapan tersangka kami akan ikuti aturan," ucapnya menegaskan.

Terkait dengan ketegasan jabatan yang bersangkutan, kata Danny, secara administrasi segera digantikan posisi jabatannya karena sedang menjalani proses hukum.

Baca juga: Kasatpol PP Makassar diamankan terkait penembakan pegawai Dishub

"Kalau tersangka (MIA) ada pemberhentian sementara. Kalau sudah ada putusan pengadilan sifatnya permanen. Saya minta masyarakat agar bersama polisi kawal Makassar aman dan lebih kuat. Kalau soal pengganti nanti dirundingkan, besok saya tentukan," paparnya.

Ditempat terpisah, kakak kandung korban, Juni Sewang mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi atas kerja keras kepolisian bisa mengungkap kasus ini dan menetapkan empat tersangka yang diduga kuat melakukan pembunuhan kepada adiknya.

"Pihak keluarga mengucapkan terima kasih atas kerja keras polisi. Kalau ada tersangka lain segera bisa terungkap," ucap Juni

Mengenai yang bersangkutan MIA, pernah dihubungi secara langsung, bahkan ada tekanan pengancaman kepada adiknya, lalu di telepon balik untuk memastikan apa maksud ucapannya.

Baca juga: Polisi pastikan tidak ada teror usai penembakan pegawai Dishub

"Dia yang mengancam. Ancaman langsung ke saya melalui telpon. Kalau bukan adikmu, saya habisi. Itu sudah lama kalau tidak salah tahun 2019. Saya kenal dia bukan sekarang tapi jauh sebelum menjabat dan sebelum jadi ASN, kami kenal lama," bebernya.

Bahkan Juni sempat menanyakan persoalan apa dengan yang bersangkutan, tapi almarhum tidak bicara banyak dan tidak ada masalah apa-apa. Walaupun diketahui ada persoalan asmara dengan perempuan di Dinas Perhubungan tempat adiknya bekerja.

Sebelumnya, Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, telah menangkap empat orang dan telah ditetapkan sebagai tersangka terkait keterlibatan penembakan yang menewaskan petugas Dinas Perhubungan Makassar, Najamuddin Sewang di Jalan Danau Tanjung Bunga, Minggu, 3 April 2022.

"Untuk tersangka kami beri inisial S, MIA, AKM, dan A," sebut Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto,

Baca juga: Polisi segera rilis eksekutor kasus penembakan petugas Dishub Makassar

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022