Medan (ANTARA) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumatera Utara membantu pengobatan Ely Susanti (51), seorang guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Ikhlas Taqwa Medan, diduga menderita kanker payudara.

Ely sudah satu tahun belakangan mengeluhkan sakit di bagian dada dan juga mengalami penurunan berat badan yang drastis. Dia dan suaminya, Muslim Nasution berupaya mengatasinya dengan pengobatan alternatif, namun tiga bulan terakhir kondisi Ely semakin menurun dan hanya bisa berbaring di kasur. "Tiga bulan terakhir kondisinya menurun, dan ketika kami bawa ke klinik dugaannya kanker payudara,” kata Muslim Nasution, suami Ely Susanti di Medan, Selasa.

Baca juga: Kemenkes lakukan transformasi layanan deteksi dini penderita kanker

Baca juga: Dokter sebut kanker payudara kerap terlambat disadari penderita


Menurut keterangan suaminya, Ely takut menjalani pengobatan medis dan mereka bukan dari keluarga yang berada. Ely juga memikirkan kesulitan perawatan di rumah sakit, karena dia sudah kesulitan bergerak.

"Kalau berobat tentu orangnya juga harus menerima dengan ikhlas, karena kalau belum menerima pengobatan akan sulit mendapatkan hasil yang bagus. Karena itu, kami mengupayakan pengobatan alternatif," katanya.

Ketua PKK Sumut Nawal Lubis yang juga Ketua YKI Sumut bersama timnya berupaya membujuk Ely untuk mau menjalani pengobatan medis. Lebih dari satu jam, Nawal Lubis, tim YKI dan perwakilan Dinas Kesehatan Pemprov Sumut membujuk Ely .

"Ibu jangan memikirkan biaya, ibu ikhlas saja menerima penyakit ini dan ikhtiar dengan pengobatan yang tepat. Saya harap keputusan diambil secepatnya, paling tidak kita periksakan dulu ke dokter seperti apa penyakit yang ibu derita, jadi kita tahu cara yang tepat menanganinya," katanya.

Menurut Nawal, tidak sedikit orang yang bisa sembuh dari kanker setelah menjalani pengobatan secara medis. Ditambah Rumah Sakit Adam Malik memiliki unit Pelayanan Onkologi Terpadu yang sangat baik.

“RS Adam Malik punya unit kanker yang sangat baik, sudah banyak penderita kanker yang sembuh dari sana, jadi ibu tidak usah takut, sekarang kita berpacu dengan waktu, karena kondisi ibu semakin menurun," katanya.

Baca juga: Guru Besar Unair Ciptakan Kapsul Antikanker

Pewarta: Juraidi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022