Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI, Roy Suryo mengatakan, dirinya akan mengusut dugaan penipuan dalam kasus "Vote Komodo".

"Selaku calon Sekretaris Panitia Kerja (Panja) Mafia Telco DPR RI, saya siap mengusut unsur penipuan dalam 'Vote Komodo', tapi jangan ada "black-campaign" yang merugikan Indonesia," kata Roy Suryo kepada ANTARA News, Jakarta, Jumat malam.

Kompetisi untuk memenangkan Pulau Komodo sebagai satu dari tujuh keajaiban alam dunia yang diselenggarakan oleh New 7 Wonders Foundation menuai kritikan dari berbagai pihak.

Salah satu isu miring yang dikaitkan kompetisi itu adalah voting SMS untuk Komodo yang memunculkan isu pencurian pulsa.

Menanggapi masalah tersebut, Pendukung Pemenangan Komodo (P2Komodo) sebagai Official Supporting Committee Indonesia menggelar konferensi pers

Konferensi pers ini menghadirkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai Duta Komodo dan juga pemimpin Pendukung Pemenangan Komodo, Emmy Hafild.

"Hari ini kami ingin memberikan klarifikasi mengenai voting komodo melalui SMS. Pada dasarnya voting SMS New7Wonders itu harus dikenakan tarif. Sebelum 15 Oktober 2011 pemilih dikenai tarif seribu rupiah, setelah tanggal tersebut untuk voting SMS komodo pemilih hanya membayar tarif Rp1," kata Jusuf Kalla.

Hal tersebut dibenarkan oleh Emmy Hafild, "Sebelumnya pak JK meminta kepada operator, penyedia jasa, dan P2Komodo untuk mengurangi tarif SMS premium secara drastis menjadi Rp 1 dari hasil subsidi pihak P2Komodo, operator, dan penyedia jasa konten," kata Emmy.

Kompetisi New7Wonders ini merupakan kompetisi populer, sehingga prinsip satu orang satu suara tidak berlaku. Setiap orang boleh melakukan voting sebanyak-banyaknya.

Pada tanggal 11 November 2011 nanti, akan diumumkan tujuh pemenang sementara dari New7Wonders. Sebelum tanggal tersebut, New7Wonders Foundation tidak akan mengumumkan ranking kompetisi dan jumlah vote yang didapatkan para finalis.(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011