Jakarta (ANTARA) - Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK (BPJS Ketenagakerjaan) Roswita Nilakurnia memastikan jajarannya bergerak cepat memberikan hak perawatan dan santunan untuk korban runtuhnya gedung Alfamart di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/4).

Berdasarkan hasil penelusuran, 9 dari 14 korban merupakan peserta aktif BPJAMSOSTEK. Empat orang meninggal dunia, empat lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit yang merupakan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) BPJAMSOSTEK, serta satu cedera ringan dan telah diizinkan pulang.

“Segenap keluarga besar BPJAMSOSTEK mengucapkan duka yang mendalam. Peserta yang membutuhkan perawatan sudah dilarikan ke rumah sakit kerja sama kita, dan empat meninggal dunia. Keluarga atau ahli warisnya akan menerima santunan sesuai haknya,” ungkap Roswita di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BPJAMSOSTEK: Negara hadir untuk korban Alfamart ambruk

Empat peserta yang meninggal dunia mendapatkan santunan kematian sebesar 48 kali upah yang dilaporkan karena termasuk dalam kasus kecelakaan kerja.

Adapun manfaat yang diterima masing-masing keluarga atau ahli waris peserta yaitu atas nama Hanafi sebesar Rp193 juta, atas nama Ahmad Nayada sebesar Rp163 juta, kemudian atas nama Akbariansyah dan Misnawati menerima santunan kematian dan manfaat beasiswa anak masing-masing sebesar Rp305 juta dan Rp248 juta.

Selain itu, juga akan mewarisi manfaat Jaminan Pensiun berkala sebesar Rp4,3 juta per tahun.

Seluruh pembiayaan untuk lima korban yang masih dirawat akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJAMSOSTEK, sebagai bagian dari Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), yaitu perawatan tanpa batas biaya sesuai indikasi medis hingga sembuh dan bisa bekerja kembali.

Rumah sakit yang dijadikan tempat perawatan korban adalah RS Islam Sultan Agung dan RS Ciputra Banjar.

Baca juga: Dua RS layani trauma peserta BPJAMSOSTEK korban Alfamart ambruk

Jika dalam masa pemulihan, korban tidak dapat bekerja untuk sementara waktu, BPJAMSOSTEK juga akan memberikan santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selama 12 bulan, dan selanjutnya 50 persen upah hingga sembuh.

“Saya mewakili keluarga besar BPJAMSOSTEK, menyampaikan duka mendalam kepada korban meninggal dan keluarga yang ditinggalkan. Saya pastikan semua korban akan mendapatkan haknya. Pastinya kami juga akan terus memantau perkembangan kondisi kesehatan para korban yang dirawat," kata Roswita.

Kantor Cabang BPJAMSOSTEK sebagai ujung tombak pelayanan di seluruh Indonesia bergerak cepat jika ada kejadian luar biasa seperti di Banjar.

Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Jakarta Kelapa Gading Erfan Kurniawan juga mengucapkan duka cita atas insiden nahas tersebut. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan dan kesabaran.

Baca juga: BPJAMSOSTEK sosialisasi manfaat program jaminan kehilangan pekerjaan

"BPJSMSOSTEK akan memberikan pertanggungan sampai dengan pekerja tersebut sembuh. Risiko kerja bisa saja terjadi kapan saja. Semoga santunan yang diberikan dapat membantu keberlangsungan hidup keluarga yang ditinggalkan," ucap Erfan.

Dia mengingatkan jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek) sangatlah penting bagi pekerja dan perusahaan, karena sudah mengalihkan risiko pertanggungan ke BPJAMSOSTEK.

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022